ChanelMuslim.com- Lombok. Salimah Lombok Timur kembali mengunjungi rumah kediaman papuq (nenek) Sopian, janda miskin yang tinggal di desa Selagek, kecamatan Terara. Kamis, 22 Februari 2018.
Ini adalah kunjungan kedua tim Salimah dalam program berbagi untuk dhuafa. Masih sama dengan kunjungan pertama pada dua bulan lalu, kali ini kami juga menyerahkan bingkisan sembako yang berisi gula pasir, mie instan, minyak goreng, serta perlengkapan kamar mandi seperti detergent, sabun mandi, sabun cream cuci piring, shampo dan pasta gigi.
*
Ketika kami datang, beliau sedang tiduran di ruang tamu -yang sekaligus berfungsi sebagai tempat tidurnya- beralaskan tikar yang dilapisi beberapa helai kain kumal dan kusam di atasnya.
Bergegas ia bangkit menyambut kami, mempersilahkan masuk dan duduk lesehan ruang tamunya yang sangat sederhana.
Sayang, waktu sudah terlalu sore dan cuaca yang hampir hujan membuat kami harus berpamitan pulang. Tapi sebelumnya kami meminta izin mengambil foto beliau sebagai bukti kepada para donatur bahwa amanah telah disampaikan.
Papuq Sopian segera mengganti pakaian yang dikenakannya dengan pakaian terbaik yang ia punya. Malu katanya jika terlihat dekil jika difoto.
*
Keesokan harinya saya bertemu lagi dengan papuq Sopian. Beliau bercerita tentang perasaannya saat menerima paket sembako kemarin.
"Senang sekali rasanya dapat sembako. Apalagi setelah saya makan mie (menyebut merk tertentu) sakit saya langsung sembuh. Jujur saja ya, Bu. Kemarin sebelum ibu datang, badan saya sangat lemas. Rasanya nyawa hampir melayang. Padahal sebelumnya saya sudah makan nasi lauk mentimun, tapi badan makin lemas. Alhamdulillah, habis makan mie badan saya jadi segar kembali."
Maasyaa'allah, terharu mendengar ceritanya. Selama ini papuq Sopian tinggal seorang diri di rumahnya yang sederhana. Rumah berdinding batako bantuan pemerintah desa setempat.
Suaminya sudah lama meninggal dunia, sedangkan ketiga anaknya yang telah menikah sangat jarang menengoknya.
Papuq Sopian memang sedikit mengalami gangguan jiwa hingga membuat ia kadang terlihat berbicara sendiri.
Untuk makan sehari-hari, papuq Sopian mengandalkan belas kasihan para tetangga. Tak jarang ia diminta membantu mencuci piring atau mencuci baju di rumah warga sekitar dengan upah sepiring nasi. (Mh/Eny Anita Ekawati, Humas Salimah Lombok Timur)
#Salimah_Lotim
#SalimahPeduli
#programBerbagiUntukDhuafa