TIM Pengabdi Vokasi UI mengenalkan cara pencegahan penyakit tidak menular kepada para lansia di Desa Cijeruk, Kampung Bunihara, Kabupaten Serang, Banten.
Pada siang hari yang cerah, puluhan warga lanjut usia (lansia) memadati halaman dan ruang tamu dari salah satu warga di desa itu.
Saat itu, tengah berlangsung kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemeriksaan fisik gratis bagi Masyarakat lanjut usia dengan pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular oleh Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI).
Ketua Tim Pengabdi Vokasi UI Iman Santoso di Kampus UI Depok, Selasa, (26/9/2023) berharap masyarakat dapat memiliki pengetahuan tentang penyakit tidak menular dan cara pencegahannya.
“Selain itu, mereka juga mengetahui penanganan mandiri yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit tersebut,” ujar Iman.
Baca juga: Dosen Fisioterapi Vokasi UI Berikan Pelatihan Baby Massage kepada Warga Banten
Tim Vokasi UI Kenalkan Cara Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kepada Lansia Desa Cijeruk Banten
Iman melanjutkan, bidang ilmu Fisioterapi fokus pada peningkatan kemampuan fisik dan fungsi tubuh yang mendukung manula mencapai healthy aging population.
“Bidang ilmu fisioterapi ini memang fokus pada peningkatan kemampuan fisik dan fungsi tubuh yang mendukung untuk mewujudkan populasi manula sehat atau healthy aging population,” lanjut Imam.
Ia berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Semoga pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh civitas akademika perguruan tinggi, khususnya UI, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tutup Iman.
Sekretaris Desa, Bapak Yani menyampaikan apresiasi kepada Tim Vokasi UI yang sudah jauh-jauh datang untuk melakukan kegiatan yang sangat bermanfaat tersebut.
“Kami sangat berterima kasih, dosen dan mahasiswa UI mau datang jauh-jauh ke sini. Semoga sering-sering yah ke sini. Masyarakat sangat senang bisa ketemu Bapak Ibu dan adik-adik semua,” ujar Yani.
Kegiatan itu meliputi penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit tidak menular kepada para kader, lansia, dan warga untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit tidak menular agar tercipta lansia sehat dengan kualitas hidup yang optimal.
Pemeriksaan fisik gratis dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular juga diberikan dalam kegiatan tersebut.
Anggota tim pengabdi, Riza Pahlawi, mengatakan pemeriksaan fisik yang dilakukan pada lansia merupakan suatu tahapan awal untuk melakukan proses pencegahan penyakit tidak menular.
Data hasil pemeriksaan ini akan dihimpun dan akan dijadikan dasar untuk membuat program aktivitas fisik atau terapi latihan yang lebih spesifik.
Selain itu, memberikan pelayanan konsultasi medis fisioterapi, pengabdi juga melatih warga melakukan latihan sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular, terutama untuk keluhan nyeri, seperti nyeri leher, nyeri bahu, nyeri pinggang dan sebagainya.
Intervensi secara langsung juga diberikan kepada sekitar 50 orang warga setempat, khususnya lansia, dengan keluhan sakit dan gangguan kesehatan.
Warga desa Cijeruk, Asniah (71), mengatakan kegiatan ini merupakan pertama kalinya melibatkan lansia secara langsung untuk mengetahui penyakit yang diderita.
“Alhamdulillah, saya jadi tahu saya sakit apa dan tahu latihan untuk jari saya yang sakit. Sering-sering ke sini ya Bapak Ibu dosen, adik mahasiswa,” ujarnya penuh senyum sambil memegang jari-jarinya yang baru saja mendapatkan intervensi.[ind]