• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 4 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Ustaz Bendry Jelaskan Tantangan Pengasuhan Anak Akhir Zaman

September 15, 2023
in Parenting, Unggulan
Ustaz Bendry Jelaskan Tantangan Pengasuhan Anak Akhir Zaman

Ustaz Bendry Jelaskan Tantangan Pengasuhan Anak Akhir Zaman

90
SHARES
693
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

TANTANGAN pengasuhan akhir zaman itu mencakup dua hal, yaitu matinya daya fikir anak dan sumber penafkahan anak yang bersumber dari yang haram.

Ustaz Bendry Jaisyurahman yang juga seorang Konselor menjelaskan bahwa kedua hal itu yang menjadi tantangan terbesar bagi para orangtua masa kini.

“Dalam parenting, orangtua menjadi sentra perilaku anak. Tapi banyak orangtua tertipu mengatakan anaknya taat hanya karena anak mengatakan ‘terserah’,” jelas Ustaz Bendry dalam Kajian Muslimah Parent Jakarta Islamic School (JISc), Kodam, Jakarta Timur, Kamis (14/9/2023).

Ciri khas generasi akhir zaman adalah ima’ah yaitu generasi yang ikut-ikutan. Apapun yang ditawarkan kepada anak-anak, mereka akan menjawab, “terserah”.

“Banyak orangtua tertipu, anaknya taat banget, padahal bisa jadi, terserahnya mereka itu merupakan tanda matinya daya fikir,” tambah Ustaz Bendry.

Matinya daya fikir ini disebut thinking shock atau lazy mind. Bahayanya, menurut Ustaz Bendry, anak-anak tidak bisa menolak jika diajak kepada hal buruk.

“Bahayanya itu, anak tidak punya daya pikir. Makanya, FOMO, takut ketinggalan yang lain, ini adalah khas generasi ima’ah,” urai Ustaz Bendry.

Tidak semua anak suka KPOP karena mereka suka, tapi karena FOMO. Tak heran, lanjut Ustaz Bendry, ada anak yang bersekolah di sekolah Islam tetapi cara berpikirnya tidak Islami.

“Ima’ah itu tantangan anak hari ini, cenderung mengekor. Casing sekolah Islam tapi cara berpikir enggak Islami, bahkan ada yang setuju gagasan Child Free,” lanjutnya.

Baca juga: 5 Cara Disiplin Positif dalam Pengasuhan Anak

Ustaz Bendry Jelaskan Tantangan Pengasuhan Anak Akhir Zaman

Lagi-lagi, orangtua berperan dalam pengasuhan anak, yaitu mengasah thinking skill.

“Nah dalam mengasah daya fikir ini, keterlibatan ayah mutlak. Ibu-ibu bisa, tapi enggak secanggih ayah yang memiliki kelebihan logika,” jelasnya.

Kenapa laki-laki disebut adz dzakar? Asal katanya dari dzakaro yang bermakna makhluk berpikir dengan kelebihan logika di atas perempuan.

“Maka ketidakhadiran ayah bagi anak laki-laki atau anak perempuan akan mengakibatkan matinya daya fikir bagi anak,” terangnya.

Selain ima’ah, hal lain yang perlu orangtua waspadai adalah kepercayaan diri yang bukan pada tempatnya.

“Percaya diri itu awalnya dari PA, yaitu Percaya Allah. Tanpa PA, percaya diri hanya akan menjadi kesombongan atau ganjen,” lanjut Ustaz Bendry.

Ya, sebagian orangtua salah paham tentang percaya diri.

Anak yang berani tampil di atas panggung atau bahkan pandai bergaul dengan teman baik sesama jenis maupun lawan jenis dianggap sebagai anak yang percaya diri.

Namun, percaya diri bisa menjadi kesombongan apabila tidak dilandasi oleh keimanan kepada Allah Subhanahu wa taala.

Percaya diri juga bisa menjadi keganjenan ketika anak perempuan tampil membuka aurat di panggung atau bergaul tanpa batasan dengan teman laki-laki.

“Percaya diri dalam Islam itu menjaga izzah. Kalau salah ilmu, malah jadi sombong atau ganjen,” jelas Ustaz Bendry.

Para Ulama mengajarkan bahwa kepercayaan diri berasal dari doa yang diajarkan para Nabi, yaitu ketika kesusahan, manusia disuruh meminta kekuatan kepada Allah Subhanahu wa taala.

“Ya Allah, mampukan Yaa Allah. Jadi Allah yang memberikan kekuatan dan kepercayaan diri kepada kita,” lanjutnya.

Nabi Yunus alahis salam ketika berada di dalam perut ikan paus, ia tidak mengatakan, “Ya, aku pasti bisa keluar dari sini,” tetapi ia berdoa “Laa ilaaha ilaa anta, subhanaka inni kuntu minazh zhoolimin.”

“Jadi yang diajarkan itu doa, bukan afirmasi. Afirmasi diri bisa menjadikan kita lupa bahwa itu adalah kehendak Allah,” tambahnya.

Dalam surat Ali Imran ayat 39, Allah Subhanahu wa taala berfirman bahwa manusia itu jangan sedih dan merasa rendah, tapi sesungguhnya manusia itu tinggi jika beriman kepada Allah Subhanahu wa taala.

Begitu pula dalam hal pengasuhan, ketika para orangtua mendidik anak berbeda dengan pengasuhan pada umumnya, yakin dan percaya diri saja karena memegang kebenaran.

“Tantangan mendidik akhir zaman itu menjaga izzah, beda sendiri, enggak apa-apa,  makanya disebut ghuraba yaitu asing,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Ustaz Bendry menekankan bahwa orangtua yang memilih pengasuhan anak dengan menanamkan Islam yang benar adalah orangtua yang siap melawan arus.

“Pengasuhan akhir zaman itu pengasuhan yang siap melawan arus. Selagi Allah ridho, orangtua harus siap tapi tetap kita menghargai yang berbeda,” jelasnya.

Misalnya, jika teman-teman anak laki-laki pada masa remaja pada umumnya sudah memiliki pacar, tapi anak kita tidak pacaran, bagaimana orangtua akan memberikan pemahaman kepada keluarga atau tetangga?

“Pede aja, karena ghuraba itu pede dengan kebenaran. Saat azan berkumandang, dia ke masjid, siap sendiri, enggak apa-apa,” lanjutnya.[ind]

(bersambung)

Tags: Ustaz Bendry Jelaskan Tantangan Pengasuhan Anak Akhir Zaman
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

KPI Seru Lembaga Penyiaran Tak Siarkan Azan Ganjar Lagi

Next Post

Tiga Hal yang Dianjurkan Setelah Akad Nikah

Next Post
Tiga Hal yang Dianjurkan Setelah Akad Nikah

Tiga Hal yang Dianjurkan Setelah Akad Nikah

Belajar dari Musibah Maroko dan Libya

Belajar dari Musibah Maroko dan Libya

Buku berteman dengan demam

Mengenal Buku Berteman dengan Demam

  • BKMT Mimika Baru Gelar Pengajian Gabungan

    BKMT Mimika Baru Gelar Pengajian Gabungan

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Teks Khutbah Gerhana Bulan Dirilis Kemenag RI

    86 shares
    Share 34 Tweet 22
  • Perkumpulan Jalanin Sulawesi Selatan Selenggarakan Training Fasilitator Kehidupan di Kampus Al-Biruni Karantina Makassar

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Ada Apa dengan Sudan

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • PRa Salimah Rawapanjang Rayakan Milad Keempat Tahun

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3168 shares
    Share 1267 Tweet 792
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7580 shares
    Share 3032 Tweet 1895
  • Wardah Hadirkan Inovasi “Hijab Studio AI” di Hijab Fest 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1538 shares
    Share 615 Tweet 385
  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga