DOA bagian dari ibadah. Seorang hamba Allah tidak akan pernah bosan untuk selalu berdoa, meskipun belum terkabul.
Seseorang mimpi bertemu dengan Tuhan. Tuhan menanyakan sejumlah hal tentang doa, begitu pun dirinya terhadap Tuhan.
“Wahai hamba-Ku, kenapa engkau selalu berdoa dalam diam?” tanya Tuhan kepada sang hamba.
“Wahai Tuhanku, aku merasa tidak perlu untuk mengucapkan yang kuminta, karena aku yakin bahwa Engkau Maha Tahu apa yang kumau,” jawab sang hamba.
“Wahai hambaku, Aku selalu mendengar apa yang dibisikkan dan diucapkan. Tapi, tidakkah dengan mengucapkan dan juga menengadahkan tangan, akan membuatmu semakin khusyu’ dalam meminta kepada-Ku dan menambah pahala karena amalmu?” ucap Tuhan kepadanya.
“Wahai Tuhanku, maafkan aku jika menjadi kurang serius dalam meminta kepada-Mu,” ungkap sang hamba memohon ampun.
“Wahai hamba-Ku, tidakkah engkau pernah mendengar Rasul-Ku mengatakan bahwa Aku merasa malu dengan hamba-Ku yang menengadahkan kedua tangannya dalam berdoa, sementara Aku membalasnya dengan hampa?” ucap Tuhan.
“Maafkan aku wahai Tuhanku. Tapi aku merasa sudah terlalu banyak meminta, tapi belum juga Engkau kabulkan,” ungkap sang hamba.
“Wahai hamba-Ku, Aku Mengetahui apa yang baik dan buruk untukmu. Meski belum Aku kabulkan, tapi engkau memperoleh pahala karena telah beribadah kepada-Ku. Bukankah Aku juga menganugerahkanmu banyak hal, padahal kamu tidak memintanya,” jelas Tuhan.
Sesaat kemudian, orang ini terbangun dari tidurnya. Ia pun mengucapkan istigfar. Betapa selama ini ada selipan buruk sangka kepada Allah yang pelan tapi pasti menjadikannya berjarak untuk terus berdoa.
“Ya Allah, begitu banyak anugerah-Mu yang terus mengalir dalam hidupku. Tapi aku justru mempersoalkan hal sedikit yang kuminta kepada-Mu,” gumamnya penuh penyesalan. [Mh]