ANGGOTA Legislatif Anis Byarwati menekankan urgensi peningkatan kualitas literasi keuangan terkait dengan pengelolaan keuangan, tabungan dan investasi yang langsung berkenaan dengan masyarakat.
“Hal tersebut akan meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan yang benar melalui lembaga legal sehingga masyarakat terhindar dari akses keuangan ilegal,” kata Anis, Sabtu (12/08/2023).
Aleg dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta 1 Jakarta Timur ini memaparkan hasil survei nasional literasi keuangan (SNLIK) 2022 yang menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen.
Angka itu naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03 persen.
“Sementara, indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen, meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen,” jelasnya.
Baca juga: Anis Byarwati Dinobatkan sebagai Bunda UMKM, Salurkan 1.050 Alat Produksi Usaha
Hal tersebut, kata Anis, menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022.
“Minimnya literasi inilah yang banyak mengakibatkan masyarakat terjerat kasus pinjaman online atau pinjol,” tambah Anis.
Baca juga: Anis Byarwati Berikan Bantuan Peralatan Usaha untuk 17 Pelaku UMKM
Pentingnya Literasi Keuangan untuk Meningkatkan Jumlah Pengguna Produk dan Layanan Jasa Keuangan
Maka, tandas Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan itu, penyuluhan dengan menghadirkan narasumber yang expert di bidangnya menjadi penting.
“Agar dapat memberikan penjelasan secara gamblang dan masyarakat bisa memahami dengan lebih baik,” tutupnya.
Anis Byarwati memberikan materi pada kegiatan Penyuluhan Jasa Keuangan dengan tema Urgensi Literasi dan Inklusi Keuangan yang dihadiri oleh 120 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) se-Jakarta Timur.[ind]