TENTUNYA, kita tidak ingin ada penghalang untuk mendapatkan syafaat. Sejatinya, kita sangat berharap agar bisa mendapat syafaat di hari akhirat nanti.
Oleh sebab itu, sebelum terlambat, kita perlu mewaspadai hal-hal yang menjadi penghalang untuk kita mendapatkan syafaat.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat
6 Hal yang Menjadi Penghalang untuk Mendapatkan Syafaat
1. Syirik kepada Allah Ta’ala
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
“Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka tiap-tiap Nabi pun menyegerakan doanya.
Sungguh aku menyembunyikan doaku sebagai syafa’at bagi umatku di hari kiamat. Dan insya Allah syafa’atku akan mencakup orang yang meninggal dunia dari kalangan umatku yang tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apa pun.” (HR. Muslim no. 296)
(2). Menjadi Orang Munafik
Nabi ﷺ pernah ditanya: “Siapakah orang yang paling bahagia dengan syafa’atmu pada hari kiamat?” Nabi ﷺ menjawab :
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
“Yang paling bahagia dengan syafa’atku nanti pada hari kiamat adalah orang yang telah mengucapkan LAA ilaaha illallaah dengan ikhlas dari hatinya atau dirinya.” (HR. Bukhari no. 99, hadits dari Abu Hurairah)
Al-Haafizh Ibnu Hajar رحمه الله berkata :
“Ucapannya : “Orang yang mengucapkan “Laa ilaaha illallah” untuk mengecualikan orang yang menyekutukan Allah, adapun ucapannya dengan penuh keikhlasan untuk mengecualikan orang-orang yang munafik dalam mengucapkannya.” (Fathul Baari I/236)
(3). Menjadi Ahli Bid’ah (Membuat-buat Perkara yang Baru dalam Agama)
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
أَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا
“Aku akan mendahului mereka (Umatku) menuju telaga. Sungguh, ada beberapa Orang yang akan dihalau dari telagaku sebagaimana dihalaunya unta yang sesat.
Aku memanggil mereka : “Hai Datanglah kemari! Namun, dikatakan kepadaku : “Mereka telah mengubah-ubah (ajaranmu) sepeninggalmu.”
Maka aku pun berkata : “(Kalau begitu) menjauhlah, menjauhlah.” (HR. Muslim 249 dan Ibnu Majah 4306)
Dalam riwayat yang lain dikatakan :
Aku Berkata : “Wahai Rabbku, ini adalah umatku.” Allah berfirman : “Engkau tidak mengetahui “(bid’ah)” apa yang mereka ada-adakan setelahmu.” (HR.Bukhari 7049)
(4). Menjadi Pemimpin yang Zalim dan Berlebih-lebihan dalam Agama
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَنْ تَنَالَهُمَا شَفَاعَتِي : إِمَامٌ ظَلُومٌ ، وَكُلُ غَالٍ مَارِقٍ
“2 golongan dari umatku yang tidak akan mendapatkan syafa’atku; pemimpin yang zalim dan setiap orang yang berlebih-lebihan dalam agama.” (HR. Ath-Thabraani dalam al-Mu’jamul Kabiir VIII/337 no. 8079, dan juga Ad-Dailamy di dalam “Al-Firdaus” no. 3782. Hadits dari Abu Umaamah, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 470)
(5). Yang Suka Melaknat Tanpa Aturan
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
لَا يَكُونُ اللَّعَّانُونَ شُفَعَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang suka melaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada’ (yaitu orang-orang yang menjadi saksi) dan tidak dapat memberi syafa’at pada hari kiamat.” (HR. Muslim no.2598, hadits dari Abu ad-Darda’)
6. Orang yang Mendustakan Syafaat
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
مَنْ كَذَّبَ بِالشَّفَاعَةِ فَلَيْسَ لَهُ فِيهَا نَصِيبٌ
“Barangsiapa yang mendustakan syafa’at, maka ia tidak akan mendapatkan bagian darinya.” (lihat Fathul Baari XI/426, hadits dari Anas bin Malik).
[Cms]
Ustaz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar