ChanelMuslim.com – Ahyudin Presiden Aksi Cepat Tanggap menegaskan jalan satu-satunya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza bukan lewat NGO (Non Goverment Organization) tetapi melalui kerjasama antar perusahaan pengiriman.
"Belajar dari pengalaman mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Somalia. Kami sempat bertanya dan bersilaturrahim ke kawan-kawan NGO baik di Mesir, Turki, hingga ke kedubes Palestina. Kita juga bertanya kepada mereka bagaimana bantuan bisa sampai. Kami mendapat 54 rujukan untuk mengirim bantuan ke Palestina. Jawaban mereka semuanya sama. Bantuan hanya bisa dikirim antara perusahaan ke perusahaan bukan NGO antar NGO. Makanya ACT bekerja sama dengan Samudera Indonesia kami membayar jasanya. Namun, dalam pembayaran tentu saja harga kemanusiaan." katanya, Rabu (10/1/2018).
Ia melanjutkan bahwa ACT tidak berani membawa ribuan relawan dalam satu kapal dan itu sangat berisiko sekali. Oleh karena itu bantuan 10 ribu ton beras yang dikirim melalui pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 21 Februari 2018 nanti akan dikirim melalui laut sampai ke pelabuhan yang dituju.
Dalam pengiriman 10 ribu ton beras ACT bekerja sama dengan perusahaan pengiriman Samudera Indonesia yang sudah berpengalaman. Sebelumnya, Samudera Indonesia sudah bekerja sama dengan ACT mengirimkan bantuan ke Somalia, Rohingya, dan mampu menembus blokade hingga sampai ditangan masyarakat di sana.
"Cabang Samudera Indonesia ada di Iskandarsyah dan di Tel Aviv. Kami masih pertimbangkan apakah pengiriman bantuan lewat Iskandarsyah atau Tel Aviv. Keduanya mempunyai resiko, jika melalui Iskandar kita akan melewati terowongan yang panjang ke gaza yang bisa menjungkalkan barang. Sedangkan di Tel Aviv beresiko dengan pemerintah Yahudi yang bisa tidak mengizinkan pengiriman bantuan sampai Palestina," kata pria bercamata ini.
Ia beralasan kita tidak boleh pesimis. Ia mengambil contoh, Malaysia saja mengirim donasi ke Bangladesh bisa ditolak. Namun, beda dengan Indonesia.
"Kami tetap mencoba dan memperlihatkan kepada bangsa Palestina bahwa kita bersemangat sekali untuk membantu mereka dengan apapun resikonya. Kita juga memperlihatkan kepada dunia agar terinsipirasi untuk melakukan itu tetapi dengan nalar dan kemampuan yang kita miliki," tambahnya. (Ilham)