TAUHID merupakan jalan meraih kebahagiaan dan kejayaan. Syaikh Prof Dr Ibrahim bin Amir bin Ali Ar Ruhaily Hafidzahullah yang merupakan Profesor bidang Aqidah di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin universitas Islam Madinah menjelaskan beberapa hal tentang tauhid.
Baca Juga: Tauhid adalah Sebab Datangnya Ampunan di Bulan Ramadan
Tauhid, Jalan Meraih Kebahagiaan dan Kejayaan
1. Tauhid merupakan kunci kebahagiaan dan kejayaan. Tauhid merupakan tema yang sangat agung. Tauhid menurut bahasa berarti menjadikan sesuatu itu satu.
Tauhid itu menjadikan Allah azza wa jalla satu dalam zat-Nya, dalam beribadah kepada-Nya.
2. Tauhid ada tiga
a. Tauhid Rububiyah
Mengesakan perbuatan-perbuatan hanya untuk Allah yaitu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, mengatur alam semesta.
b. Mengesakan Allah dalam nama dan sifat-sifat-Nya
Meyakini bahwa Allah tidak ada sekutu dalam nama dan sifat-sifat-Nya, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Pengampun dan seterusnya.
Wajib bagi muslim untuk mengimani-Nya. Tidak ada yang sama dengan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Mengesakan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam sifat-sifat-Nya.
Meyakini Allah dalam sifat-sifat-Nya seperti hikmah Allah, Keagungan Allah, Kaki Allah, dua tangan Allah, Istiwa’ Allah, turun-Nya Allah dan seterusnya.
c. Uluhiyah: Mengesakan Allah sebagai Illah dalam bentuk ibadah, rasa takut, harap hanya kepada Allah.
Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Wajib bagi kita beribadah kepada Allah.
3. Kebahagiaan menurut bahasa adalah ketenangan jiwa dan hati. Kebahagiaan terbesar seorang hamba adalah ketika dimasukkan ke dalam surga selamanya.
4. Malaikat Jibril disebut Allah sebagai ruh, karena menurunkan wahyu bagi manusia sehingga hati menjadi hidup.
5. Kebahagiaan hati seorang hamba adalah dengan beribadah kepada Alloh. Dengan beribadah, hati menjadi tenang. Tenangnya hati karena berzikir kepada Allah.
6. Dengan tauhid seorang hamba menjadi bahagia. Kebahagiaan hakiki adalah kebahagiaan di akhirat yang diberikan kepada orang yang bertakwa.
7. Kebahagiaan seorang hamba di akhirat adalah ketika dimasukkan ke dalam surga. Tidak ada lagi rasa takut dan sedih. Sebesar-besarnya nikmat penghuni surga adalah melihat wajah Allah. Manusia hendaknya berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
8. Kejayaan bagi ahli tauhid adalah sesuatu yang nyata. Kejayaan dibagi dua yaitu kejayaan di dunia dan di akhirat. Kejayaan yang diberikan Allah contohnya yang diberikan kepada Nabi Musa dan pengikutnya dan kekalahan bagi Firaun dan pengikutnya.
Contoh lain adalah kejayaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad sholallohu alaihi wa salam untuk mengalahkan orang Yahudi dan Quraisy. Allah akan selalu memberi kemenangan bagi orang yang bertauhid.
9. Kejayaan yang diberikan Allah di akhirat lebih agung dari pada kejayaan yang diberikan Allah di dunia. Allah memasukkan para ahli tauhid, para wali Allah ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya.
10. Orang yang bertauhid dengan sebenar-benarnya akan diberikan oleh Allah kebahagiaan dan kejayaan di dunia dan di akhirat.
11. Cara mewujudkan tauhid dalam diri kita adalah dengan mewujudkan dua dasar penting :
– Beribadah kepada Allah dengan hati, hanya takut, berharap, tawakal dan bernazar kepada Allah. Tidak boleh beribadah kepada malaikat, Nabi, para wali, dan orang sholeh.
– Berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan. Dulu kaum Quraisy beribadah kepada Alloh tapi mereka tidak berlepas diri dari kesyirikan. Maka selain beribadah kepada Allah, wajib bagi diri kita berlepas diri dari kesyirikan.
12. Kebutuhan anak-anak akan tauhid jauh lebih besar dari pada kebutuhan akan makan, minum dan pakaian. Perhatian orang tua terkait tauhid juga hendaknya lebih besar dari pada perhatian terhadap makan, minum dan pakaian anak mereka. Ajarilah anak untuk beribadah, meminta, memohon pertolongan hanya kepada Allah. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.
Semoga bermanfaat.[jwt/Cms]