CHANNEL Youtube Lombok Japan Family akhir-akhir ini meroket pengikutnya bermula dari unggahan video tentang toleransi murid sekolah Jepang terhadap siswi berhijab.
Akun yang dikelola oleh Pak Tamu yang berasal dari Lombok itu kini diikuti oleh 135 ribu subscribers dengan 330 video yang telah diunggah.
Beberapa video bahkan memperoleh lebih dari 1 juta views yang membuktikan ketertarikan warganet terhadap keseharian keluarga yang unik ini.
Dari beberapa episode, diketahui bahwa Pak Tamu menikah dengan wanita Jepang bernama Gotou Masako yang kemudian dikaruniai empat anak bernama Tomo, Ayu, Ami, dan Ria.
Tak ingin anak-anaknya larut dalam kehidupan Jepang yang jauh dari agama, Pak Tamu kemudian menitipkan keempat anaknya kepada sang kakak di Lombok.
Meskipun berat hati, ia dan istri memantapkan hati seraya berdoa agar anak-anaknya mendapat pendidikan agama Islam yang menguatkan keimanan mereka.
Anak-anak Pak Tamu pun menuntut ilmu di sebuah pesantren di Kota Mataram, Lombok, yaitu Pondok Pesantren Abu Hurairah.
Baca juga: 5 Rekomendasi Channel Youtube yang Membuat Hati Tenang
Rekomendasi Channel Youtube Lombok Japan Family Keseharian Kehidupan Keluarga Mix Marriage
Terpisah selama 13 tahun, kini keluarga tersebut berkumpul kembali di Jepang dan secara rutin mengunggah vlog keseharian mereka dengan dinamika keluarga mix marriage yang unik dan menarik untuk disimak.
Anak pertama, Tomo, kini berusia 20 tahun tengah berkuliah di Jepang dan mengambil jurusan IT.
Sementara itu, anak kedua, Ayu, yang sudah lulus SMA, tengah mempersiapkan diri untuk berkuliah sembari melakukan pekerjaan sambilan di sebuah supermarket.
Anak ketiga, Ami, tengah duduk di SMA di Jepang dan juga melakukan pekerjaan sambilan di sebuah restoran sushi.
Dan anak bungsu, yaitu Ria, yang baru-baru ini viral, duduk di tingkat SMP dan tengah beradaptasi dengan lingkungan sekolah serta teman-teman barunya.
Di video yang viral, Ria nampak mengikuti Festival Olahraga sekolah. Saat mengikuti kegiatan lompat tali, Ibu Guru melihat Ria yang terlihat pucat dan kelelahan.
Ibu Guru pun menghampiri Ria dan menganjurkannya untuk memisahkan diri dari teman-temannya.
Ria yang hampir pingsan, langsung dikerumuni oleh teman-teman perempuannya dan Ibu Guru melepas jilbab Ria sementara agar Ria dapat bernapas.
Tak berapa lama, Ria dibawa ke klinik oleh tim medis dengan tetap mengenakan jilbabnya. Ria adalah satu-satunya muslimah yang mengenakan jilbab di sekolah tersebut.
Dari unggahan video lain, kita dapat menyaksikan keseharian keluarga ini, mulai dari Mama Ai yang tidak bisa berbahasa Indonesia, kegiatan sekolah anak-anak, bertemu kakek Jepang, sampai berbelanja dan jalan-jalan di Jepang.
Pak Tamu dan keluarganya yang tinggal di Nagoya ini menjadi inspirasi keluarga Indonesia yang tetap mempertahankan keimanannya di tengah minoritas dan lingkungan yang jauh dari nilai-nilai Islam.[ind]