ALQESHIRA Najma Feyza, muslimah muda yang berhasil melewati masa-masa sulit saat di sekolah dan mendapatkan Awardee Beasiswa Indonesia Maju S1 Luar Negeri Angkatan 1 dari Kemendikbud-Ristek LPDP.
Mahasiswi Program Applied Science (Engineering), University of British Columbia, Canada ini dulu pernah di bully saat masih SD hingga harus pindah sekolah karena lingkungan yang tidak baik untuk mental dan proses belajarnya.
“Mungkin karena aku dulu terlalu pemalu, penakut, dan pendiam banget, waktu SD aku sering di-bully oleh teman sekelas. Enggak hanya verbal, aku pernah didorong ke sudut meja,” ucap Alqe dikutip dari Kobi Education.
“Tidak hanya itu, aku pernah dipermalukan oleh guru di depan kelas dan ditertawakan teman-temanku karena tidak bisa menjawab pertanyaan di papan tulis. Karena dirasa lingkungan sekolah tidak mendukung, akhirnya aku memutuskan pindah sekolah,” lanjutnya.
Baca Juga: 4 Tips Mendidik Anak Menjadi Sosok Unstoppable Learner
Alqeshira Sosok Muslimah yang Berhasil Bangkit dari Masa Lalu dan Mendapatkan Beasiswa S1 di Kanada
Meskupun harus melewati penderitaan di usia yang masih sangat dini itu, Alqe tidak pantang menyerah. Ia justru memiliki mental yang lebih kuat dan prinsip yang teguh untuk meraih mimpi besarnya.
“Pengalam direndahkan orang lain awalnya bikin aku down, tapi aku gak mau nyerah dengan keadaan. Aku justru jadi punya ketahanan mental, empati, bisa memegang prinsip, dan belajar untuk tidak memperdulikan apa kata orang. Aku ngerasa lebih baik dan aku punya mimpi besar yang harus aku wujudkan,” ucap Alqe.
Setelah berada dilingkungan yang baru, Alqe berdiri tegak dari keterpurukan masa lalu dan menyusun rencana masa depan untuk meraih impiannya.
Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dia selalu menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan positif seperti bergabung organisasi, relawan, hingga menjadi medalis Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Perjuangannya itu semakin membuahkan kesempatan yang lebih luas. Aqle berkesempatan menempuh kuliah S1 ke luar negeri, meskipun ia berstatus sebagai siswa SMA negeri yang tidak menggunakan kurikulum internasional.
Aqle mendapatkan email tentang infomasi beasiswa Indonesia Maju program persiapan S1 Luar Negeri angkatan 1. Ia sadar bahwa dirinya harus mengambil kesempatan mengejar beasiswa.
“Pas baca pengumuman itu, aku seneng banget, aku langsung menyusun hal yang bisa aku tonjolkan di proses pendaftaran. Kalau sudah ada kesempatan kayak gini, aku harus memanfaatkannya dengan baik,” tutur Alqe.
Baginya penguasaan bahasa Inggri sangat penting jika ingin mendapatkan beasiswa, khususnya jika kampus yang dituju berada di luar negeri.
“Waktu seleksi beasiswa Indonesia Maju, ternyata bahasa Inggris jadi salah satu kunci. Untungnya, aku udah sering belajar bahasa Inggris sejak SMP. Waktu itu, Umi tekanin ke aku kalau bahasa Inggris itu penting banget.
Aku ngerasain manfaat belajar bahasa Inggris waktu seleksi beasiswa kemarin. Dengan waktu persiapan yang singkat, aku berhasil lolos tes IELTS,” ujar Aqle.
Hingga pada akhirnya Aqle berhasil lolos beasiswa ke Kanada dan berangkat di bulan September 2022 lalu.
Aqle juga membagikan tiga tips kepada para pemburu beasiswa agar melakukan hal-hal berikut:
1. Persiapkan dirimu sebaik-baiknya untuk menjadi kandidat beasiswa dengan memiliki pengalaman dan prestasi di bidang akademis dan juga non-akademis.
2. Kemampuan berbahasa inggris adalah keharusan. Tekuni bahasa Inggris atau bahasa asing sedini mungkin karena learning a language takes time.
3. Jujur dengan mimpimu, maka Sang Pengabul mimpi akan mewujudkannya.
Sampai saat ini Aqle banyak aktif di beberapa kegiatan kampus, termasuk bergabung ke berbagai clubs dan Muslim Student Association UBC. Di sana ia juga bisa melanjutkan passion-nya di bidang penelitian yang mendapat dukungan dari mentor atau dosennya.
Sahabat Muslim, semoga dengan membaca pengalaman Aqle bisa membuat kita kembali bangkit dari masa lalu yang kelam dan merancang masa depan yang lebih cerah. [Ln]