SEJARAH membuktikan pengkhianatan Yahudi terhadap umat Islam sering terjadi dan berulang kali dilakukan setelah perjanjian yang disepakati.
Penulis buku Journey to the Light Uttiek M. Panji Astuti dalam artikel berjudul Usir Mereka, (16/5/2023) mengulas tentang hal ini.
“Keluarlah kalian dari Madinah. Aku beri tenggat 10 hari. Jika aku menemukan salah satu dari kalian setelah 10 hari, akan aku tebas lehernya!”
Peringatan itu bukan main-main. Kemarahan Muslimin sudah tak terbendung lagi melihat ulah Yahudi Bani Nadhir.
Pengkhianatan demi pengkhiatan terus mereka lakukan. Salah satunya adalah persekongkolan tokoh Bani Nadhir yang bernama Salam bin Misykam dengan Abu Sufyan di Makkah untuk memata-matai kaum Muslimin Madinah.
Tak puas hanya memata-matai, mereka bahkan berencana membunuh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, padahal sebelumnya mereka telah berjanji untuk tidak mengganggu seorang Muslim pun.
Baca Juga: Propaganda Yahudi
Pengkhianatan Yahudi
Kisah ini masyhur.
Suatu kali, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersama beberapa sahabat pergi ke perkampungan Bani Nadhir untuk untuk meminta diyat atas terbunuhnya dua orang Bani Kilab oleh Amr bin Umayyah ad-Damiri.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam diminta untuk menunggu.
Di saat itulah, mereka bersepakat untuk menjatuhkan batu dari atas tembok tempat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam duduk. Seorang dari mereka yang bernama Amru ibnu Jihasy menyanggupi melakukannya.
Malaikat Jibril lalu datang mengabarkan rencana para durjana itu. Hingga Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam seketika bangkit dan pergi tanpa berbicara sepatah katapun.
Setelah peristiwa itu, keluarlah ultimatum pengusiran Bani Nadhir. Mereka boleh membawa semua harta bendanya, kecuali senjata-senjata yang harus ditinggalkan.
Tak ridha atas pengusiran itu, mereka beramai-ramai menghancurkan kampungnya, supaya tidak ada benda yang tersisa dan bisa dimanfaatkan oleh Muslimin.
Sebagian dari mereka pergi ke Syam dan sebagian yang lainnya bergabung dengan orang-orang Yahudi di Khaibar.
View this post on Instagram
Khaibar merupakan perkampungan Yahudi terbesar di jazirah Arab kala itu. Lagi-lagi, di sana mereka membuat ulah, hingga akhirnya meletuslah perang Khaibar.
Sebanyak 10 ribu pasukan Yahudi melawan 1.600 Mujahid dengan 200 orang yang mengendarai kuda. Di perang ini nama Ali ibn Abi Thalib masyhur karena berhasil menjebol benteng Khaibar yang sangat kuat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sempat tinggal beberapa saat di Khaibar setelah kemenangan pasukan Muslimin.
Namun, lagi-lagi terjadi pengkhianatan, di tempat ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam nyaris meninggal karena diracun Zainab binti Harith yang ternyata istri Sallam, komandan pasukan Yahudi yang tewas dalam pertempuran.
Kekalahan dalam perang Khaibar itu menyulut dendam turun temurun. Mereka akan melakukan segala cara untuk memusuhi umat Islam.
Seperti sesumbar Moshe Dayan, seorang jendral z*o*is, ia mengatakan setelah menguasai Palestine mereka akan kembali ke Yasrib (Madinah).
Tanggal 15 Mei diperingati sebagai Hari Nakba. Nakba, secara bahasa berarti Hari Bencana. Yang menandai berdirinya secara illegal negara zion*s Israel di atas tanah Palestine pada tahun 1948.
Lima ratus desa dihancurkan. Ratusan ribu Muslim Palestine dengan bekal seadanya terlunta-lunta hingga ke perbatasan. Tak terhitung berapa banyak saudara kita yang syahid pada periode itu.
Yahudi itu tak akan menghentikan aksinya sebelum maksud mereka tercapai. Sehingga, pantaslah kalau Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengusir mereka dari Madinah.
Dan semoga mereka segera terusir dari bumi Palestine. Biidznillah.[ind]