KAPAN saja waktu-waktu mustajab dikabulkannya doa? Seorang hamba dapat berdoa kapan saja dan Allah pun berjanji akan mengabulkan doa dari hamba-hamba-Nya.
Namun, Allah Ta’ala dan Rasulnya telah menginformasikan saat-saat pintu langit terbuka, yang mana pada waktu itu jika suatu doa dipanjatkan, maka besar peluang bagi doa tersebut akan dikabulkan.
Baca Juga: Tips Mendoakan Anak Saat I’tikaf
Waktu-Waktu Mustajab Dikabulkannya Doa
Waktu-waktu mustajab tersebut di antaranya adalah :
1. Saat Berkumandangnya Adzan
إذا نُودي بالصلاةِ فُتِّحتْ أبوابُ السماءِ ، واسْتُجيبَ الدعاءُ
“Apabila adzan telah dikumandangkan, maka pintu-pintu langit dibuka dan doa diijabah.” (HR. Ath-Thayalisi dan Abu Ya’la, hadits dari Anas bin Malik, lihat Shahiihul Jaami’ no. 818)
2. Saat Iqamah Dikumandangkan
إذا ثُوِّب بالصلاةِ فُتِحَتْ أبوابُ السماءِ ، و استُجيبَ الدُّعا
“Jika iqamah shalat telah dikumandangkan, maka pintu-pintu langit dibuka dan doa pun dikabulkan.” (HR. Ahmad, hadits dari Jabir, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 260)
3. Saat Shalat Sunnah Qabliyah Zhuhur
أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ كان يُصلِّي أربعًا بعدَ أن تَزولَ الشَّمسُ قبلَ الظُّهرِ وقال : إنَّها ساعةٌ تُفْتَحُ فيها أبوابُ السَّماءِ ، فأُحِبُّ أن يصعَدَ لي فيها عملٌ صالِحٌ
“Bahwasanya Rasulullah ﷺ shalat 4 rakaat setelah matahari tergelincir sebelum shalat zhuhur, beliau bersabda : “Ini adalah waktu di mana padanya pintu-pintu langit dibuka, maka aku ingin ada amal shalihku yang naik pada saat itu.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, hadits dari Abdullah bin as-Saa’ib, Shahiihut Targhiib no. 587)
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ
“Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum zhuhur dan 4 rakaat sesudahnya, maka Allah akan mengharamkan atasnya (masuk) Neraka.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi, hadits dari Ummu Habibah, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 584)
4. Saat Menanti di antara 2 Shalat
Abdullah bin ‘Amr رضي الله عنه berkata :
“Kami shalat maghrib bersama Rasulullah ﷺ, dan di antara kami ada yang pulang dan ada juga yang tetap berada di masjid.
Lalu tiba-tiba Rasulullah ﷺ datang tergesa-gesa dan napasnya pun tersengal-sengal sambil mengangkat kainnya hingga terlihat lututnya. Beliau bersabda :
أَبْشِرُوا هَذَا رَبُّكُمْ قَدْ فَتَحَ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ السَّمَاءِ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلاَئِكَةَ يَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي قَدْ قَضَوْا فَرِيضَةً وَهُمْ يَنْتَظِرُونَ أُخْرَى
“Bergembiralah kalian ! Ini Rabb kalian telah membuka salah satu pintu dari pintu-pintu langit, Dia membanggakan kalian di hadapan para Malaikat seraya berfirman : “Lihatlah para hamba-Ku, mereka telah menunaikan shalat fardhu dan mereka sedang menunggu (shalat) yang berikutnya.” (HR. Ibnu Majah no. 801 dan Ahmad II/186, Shahiihut Targhiib no. 445 dan Silsilah ash-Shahiihah no. 661)
5. Saat di Pertengahan Malam
تُفْتَحُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ نِصْفَ اللَّيْلِ فَيُنَادِي مُنَادٍ : هَلْ مِنْ دَاعٍ فَيُسْتَجَابَ لَهُ ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطَى ؟ هَلْ مِنْ مَكْرُوبٍ فَيُفَرَّجَ عَنْهُ ؟ فَلا يَبْقَى مُسْلِمٌ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ إِلا اسْتَجَابَ الله لَهُ إِلا زَانِيَةٌ تَسْعَى بِفَرْجِهَا أَوْ عَشَّارٌ
“Pintu-pintu langit dibuka pada saat tengah malam, lalu ada penyeru yang akan berseru : “Adakah orang yang telah berdoa, sehingga doanya akan dikabulkan? Adakah orang yg meminta, sehingga dia akan diberi?
Adakah orang yang dalam kesulitan, hingga ia akan diberi jalan keluar darinya?”
Maka tidak ada seorang muslim yang berdo’a dengan sebuah doa, melainkan Allah mengabulkan doanya; kecuali pelacur yang menjual dirinya atau ‘asysyaar” (seorang yang mengambil harta manusia secara batil dengan memanfaatkan kekuasaan dan kedudukannya, seperti orang yang melakukan pungutan liar dengan cara meminta upeti atau cukai, pajak 1/10).” (HR. Ahmad dan ath-Thabrani, hadits dari Utsman bin Abil ‘Aash, Shahiihut Targhiib no. 786).
6. Saat Shalat Membaca Doa Istiadat
اللهُ أكبرُ كبيرًا والحمدُ لله كثيرًا وسبحان اللهِ بكرةً وأصيلاً
“Pada saat kami shalat bersama dengan Rasulullah ﷺ, ketika itu ada salah seorang sahabat yang membaca: (اللهُ أكبرُ كبيرًا والحمدُ لله كثيرًا وسبحان اللهِ بكرةً وأصيلاً)
Kemudian Rasulullah ﷺ bertanya : “Siapa tadi yang membaca kalimat seperti ini dan ini?”
Salah seorang dari sahabat pun menjawab : “Saya wahai Rasulullah.” Nabi ﷺ bersabda : “Saya kagum dengan kalimat tersebut, pintu-pintu langit terbuka karenanya.”
Ibnu Umar berkata: “Aku pun tidak pernah meninggalkan (tidak membacanya) sejak mendengar Rasulullah ﷺ bersabda seperti itu.” (HR. Muslim no. 601)
7. Saat Datang Bulan Ramadan
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أبْوَابُ السَّمَاءِ، وغُلِّقَتْ أبْوَابُ جَهَنَّمَ، وسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila telah datang bulan Ramadhan, maka pintu-pintu langit pun dibuka, dan pintu-pintu jahannam pun ditutup, dan para syaitan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari no. 1899 & Muslim no. 1079, hadits dari Abu Hurairah)
8. Saat Seseorang Dizalimi
ثَلَاثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ : وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
“Ada tiga macam dari golongan manusia yang doa mereka tidak akan ditolak; orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doanya orang yang dizhalimi. Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakanlah pintu-pintu langit untuknya, dan Allah pun berfirman: “Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta.” (HR. At-Tirmidzi no. 3598 dan Ibnu Majah no. 1752, hadits dari Abu Hurairah)
9. Saat Turunnya Hujan
“Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.” (QS. 54 : 11)
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ
“Ada dua doa yang tidak akan ditolak; yaitu ketika (atau sesudah) adzan dan do’a ketika turunnya hujan.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi, hadits Sahl bin Sa’d, Shahiihul Jaami’ 3078)
10. Saat Barisan Kaum Muslimin Berjihad Di Jalan Allah Melakukan Penyerangan
ساعَتَانِ تُفْتَحُ فيهِما أبوابُ السَّماءِ ، و قَلَّما تُرَدُّ على دَاعٍ دَعْوَتُهُ ؛ عندَ حُضُورِ النِّدَاءِ ، و الصَّفُّ في سبيلِ اللهِ
“Ada dua waktu padanya pintu-pintu langit dibuka, yang mana (jika) seseorang berdoa jarang ditolak doanya, yaitu pada saat seruan (adzan) dikumandangkan serta pada saat berbaris (dalam perang) di jalan Allah.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah, Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 266)
[Cms]
Ustaz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar