DALAM surat Al-Mutaffifin ayat 7-9, Allah menjelaskan bahwa catatan orang yang durhakan benar-benar tersimpan dalam sijjin. Jadi, mereka tidak bisa mengelak tentang perbuatan buruk yang telah mereka kerjakan. Apa itu sijjin?
Baca Juga: Surat Al-Infitar Ayat 10-12, Malaikat Pengawas yang Mengetahui Setiap Perbuatan Manusia
Surat Al-Mutaffifin Ayat 7-9, Apa itu Sijjin?
كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ
Jangan sekali-kali begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar (tersimpan) dalam Sijjīn. (Al-Mutaffifin: 7)
Sijjin adalah nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang yang durhaka.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ
Tahukah engkau apakah Sijjīn itu? (Al-Mutaffifin: 8)
كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ
(Ia adalah) kitab yang berisi catatan (amal). (Al-Mutaffifin: 9)
DIjelaskan dalam tafsir Tahlili, Ayat-ayat ini menjelaskan kepada orang-orang yang tidak percaya terhadap hari kebangkitan bahwa perbuatan mereka harus dipertanggungjawabkan.
Mereka tidak bisa menghindari hukuman Allah karena masing-masing manusia diawasi oleh malaikat yang mencatat semua perbuatannya.
Buku catatan orang-orang yang durhaka kepada Allah akan disimpan di Sijjīn, yaitu kitab yang tertulis. Di dalamnya tercatat kejahatan dan kecurangan manusia. Catatan-catatan inilah yang akan dijadikan takaran untuk menghisab mereka.
Sahabat Muslim, itulah pengertian dari sijjin. Semoga catatan sijjin kita tidak penuh karena banyak melakukan kecurangan terhadap manusia.
Mari kita lebih bersikap bijak dan adil dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia. [Cms]