MEREKA (lagi-lagi) menodai bulan suci dengan menyerang jemaah di Masjid Al-Aqsha pada Rabu (5/4/2023). Tak sampai 24 jam setelah serangan pertama pada dini hari, serangan dilakukan saat 20 ribu jemaah melaksanakan shalat Tarawih.
Puluhan polisi I*ra*l bersenjata berat menerobos masuk ke ruang shalat Masjid Al Aqsha.
Mereka secara brutal menyerang jemaah, memukuli dengan pentungan dan menargetkan dengan granat kejut, gas air mata, serta peluru baja berlapis karet. [Republika, 6/4]
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa sejumlah jamaah kesulitan bernapas karena gas air mata dan terluka karena penganiayaan. Sebanyak 400 jamaah ditangkap.
PRCS dalam siaran pers mengungkapkan bahwa pasukan I*ra*l melakukan serangan terhadap salah satu ambulans dan Teknisi Medis Darurat (EMT) di daerah Ban al-Asbat.
Pasukan I*ra*l juga menembakkan tabung suara ke ambulans, memecahkan kaca, menembakkan peluru berlapis karet langsung ke salah satu ambulans PRCS yang sedang mengevakuasi korban luka.
Uttiek M. Panji Astuti menulis, penyerangan ini bukan yang pertama, dan barangkali juga bukan yang terakhir.
Baca Juga: Amnesty International Sebut Serangan Israel ke Gaza Sebagai Kejahatan Perang
View this post on Instagram
Ramadan tahun ini mereka kembali membuat aturan semena-mena terkait izin shalat di masjid yang menjadi kiblat pertama umat Islam itu.
Mereka Menodai Bulan Suci dengan Menyerang Jemaah di Masjid Al-Aqsha
“Perempuan, anak laki-laki di bawah usia 12 tahun, dan laki-laki di atas 55 tahun diperbolehkan memasuki Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan. Selain itu tidak boleh!” kata Koordinator Kegiatan Pemerintah Daerah, Mayjen Ghassan Alyan, seperti dilansir Anadolu, Kamis (23/3).
Dengan kata lain, laki-laki usia di atas usia 12 tahun sampai 55 tahun tidak diperbolehkan memasuki Masjid Al Aqsha selama Ramadan kecuali memiliki izin khusus.
Kesewenang-wenangan itu tentu memicu protes. Berbondong-bondong rakyat Palestine tanpa kenal takut tetap menggelar sajadah dan mengangkat takbir untuk shalat tarawih di tempat suci itu.
Tercatat sejak Januari hingga awal April tahun ini, 90 warga Palestina telah syahid ditembak dan dianiaya tentara z*o*is.
Di setiap Ramadan, pasukan I*ra*l dengan brutal selalu melakukan penyerangan ke Masjdil Aqsa dan menodai kesucian bulan mulia ini.
Seperti yang diungkap Imam asal Gaza, Muzhaffar Alnawati,
“Dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada satu pun Ramadhan tanpa serangan I*ra*l. Tabiat I*ra*l selalu ingin merusak syiar Islam. Mereka tidak pernah ridha terhadap Islam sehingga salah satunya dengan merusak kesucian Ramadan,” jelasnya.[ind]