Chanelmuslim.com – Nabi adalah seorang pedagang dan para sahabat juga mayoritas pekerjaannya adalah berdagang. Keahlian untuk menjadi seorang pedagang atau pengusaha saat ini dapat diperoleh secara formal maupun secara otodidak dengan terjun langsung berjualan di pasar atau di pusat keramaian.
Rasulullah SAW, sebagai panutan kita, dibesarkan di lingkungan keluarga yang berkecimpung dalam perdagangan. Kakek beliau Abdul Muthalib adalah pedagang yang sukses dan terkenal. Paman beliau Abu Thalib juga seorang pedagang. Sejak masih remaja beliau sering diajak oleh Abu Thalib untuk berdagang ke Negeri Syam.
Baca juga: Berdagang dengan Anak
Apapun tingkatan dari pedagang, profesi pedagang yang jujur dan amanah adalah pekerjaan yang mulia
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam seringkali memuji dan memotivasi para pedagang. Diantaranya beliau bersabda:
“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dibangkitkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada” (HR. Tirmidzi no.1209, ia berkata: “Hadits hasan, aku tidak mengetahui selain lafadz ini”)
Dari Rafi’ bin Khadij ia berkata, ada yang bertanya kepada Nabi: ‘Wahai Rasulullah, pekerjaan apa yang paling baik?’. Rasulullah menjawab: “Pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan tangannya dan juga setiap perdagangan yang mabrur (baik)” (HR. Al Baihaqi dalam Al Kubra 5/263, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 607)
NABI Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya berdagang. ”Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki,” hadist riwayat Imam Ahmad. Dari Mu’az bin Jabal, Rasulullah SAW berkata, ”Sesungguhnya, sebaik-baik usaha adalah usaha perdagangan,” hadist riwayat Baihaqi.