• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 19 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Oase

Berdagang dengan Anak

Maret 7, 2021
in Oase
Tanda-tanda Datangnya Kiamat, Manakah yang Lebih Dulu dan Berikutnya

Foto: Pixabay

73
SHARES
558
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com-Masih terbayang betapa tidak berdayanya saya menghadapi keempat anak saya 6 tahun yang lalu, yang berakhir dengan

“Kalau saya meninggal nanti, mereka bisa apa..”

Sebutkan saja, dengan tipikal ibu tidak mau repot seperti saya (saat itu) saya lebih memilih menyuapi ketiga anak saya ketika makan tiba dibanding dengan membiarkan mereka makan sendiri, padahal saat itu Kakak berumur 8 tahun, Abang 1 berumur 6 tahun, Abang 2 berumur 3 tahun (Adik bayi baru 4 bulan) dengan alasan malas merapihkan sisa makanan yang ditinggalkan jika mereka makan sendiri, hal lainnya bisa dibayangkan saja hingga saya berpikir demikian.

Sejak saat itu, saya bertekad untuk mengubah pola asdik (asuh didik). Tidak mudah memang, tapi perlu, agar pertanyaan saya bisa ada jawabannya.

Perubahan dimulai dengan belajar kecewa. Bagaimana mereka dapat melewati rasa kecewa dengan aman, meski tidak hanya terbatas dengan rasa kecewa saja, tapi rasa gembira maupun suka cita juga perlu dilewati dengan aman.

Aman itu mencakup 3 hal, tidak menyakiti orang lain, tidak merusak barang, dan tidak menyakiti diri sendiri.

Setelah belajar kecewa kemudian dilanjutkan berdagang dengan anak lewat usaha vs upah.

Usaha vs upah, kita mau pilih yang mana. Mau anak belajar tentang usaha atau upah. Semuanya tergantung kita sebagai ortu mau bagaimana anak kita nantinya. Anak bermental usaha atau bermental upah. Kita yang memutuskan.

Awalnya saya ‘nggak ngerti’ apa yang saya bilang bisa berakibat apa nantinya.

“Kak, tolong beliin sabun, ntar Ummi kasih seribu..” atau

“Bang, kalau mau ikut Ummi, beresin dulu mainannya..”

Bagi saya kalimat-kalimat di atas, tidak ada artinya. Sama semuanya, saya senang, anak senang, masalah selesai

Tapi, setelah mengubah cara asdik pada anak-anak, ternyata kedua pernyataan di atas memiliki arti berbeda. Jadi,

Usaha = kita sebut dulu barang yang mau didapatkan (anak), baru sebut syarat/harga yang harus dibayar, tujuannya untuk menanamkan konsep berusaha/berjuang.

Upah = kita sebut dulu yang perlu dilakukan/harga, baru apa yang bisa didapatkan/bayarannya.

Sudah bingungnya? Selamaaat yaaa

Merujuk kalimat pernyataan di atas, si Kakak itu pakainya format upah sedangkan si Abang menggunakan format usaha. Kelihatannya hal sepele yaaa, cuma sebagai ortu yang ingin anaknya punya mental usaha, saya mulai mengubah pernyataan-pernyataan saya pada mereka.

‘gampang’nyaaa, apa yang anak pengen dibolehiiiin aja semuaaa..”boleh..tapi…” “boleh..setelah..” “boleh..ini/itu dulu..” kalau maunya mereka ‘murah’ yaaah kita ‘murahin’ syaratnya, kalau maunya mereka ‘mahal’ yaaa kita ‘mahalin’ syaratnya.

“boleh nonton youtube malem, tapi jam 5 sore sudah rapi (mandi dan ashar)”

“boleh main di luar, setelah makan dihabiskan.”

Mudah? Kata siapa?! Belibet iyaa, tiba-tiba lupa ‘rumus’, mengulangi pernyataan sebagai format usaha lagi. Akibatnya, saya dicap “ummi sekarang banyak persyaratannya. aaaaahhhh…” “ummi, koq gitu sik sekarang…” “aaaah, malessss sama ummi…”  menjadi fasbel(fasilitas belajar) anak memang tidak mudah, jiwa tega musti sering diasah, nggak itu aja, kuping juga musti kebal komentar

Tapi, ada harga ada rupa dunk yaaa. Kalau dulu anak-anak bilang “..aku dapat apa..” kalau dimintain ‘tolong’ tapi sekarang sudah mulai “..aku usaha apa, Mi” untuk dapetin apa yang mereka mau..yaaaay !!

Dan sekarang 6 tahun berlalu, anak-anak sudah terbiasa dengan “aku harus apa” untuk mendapatkan keinginannya. Yang terpenting, saya sudah tidak galau lagi dengan pertanyaan saya saat itu.

 

 

 

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Perjuangan Guru PAUD dengan Sajuta

Next Post

Sejumlah Tokoh Hadiri Penutupan Acara Jogja Halal Fest 2018

Next Post

Sejumlah Tokoh Hadiri Penutupan Acara Jogja Halal Fest 2018

Karena Lahan Terbatas, Warga Terpaksa Bangun Tenda Pengungsian Berdampingan dengan Kuburan

Perjuangkan Undang-Undang Jaminan Produk Halal, Ledia Hanifa Raih MES Award

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7387 shares
    Share 2955 Tweet 1847
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1372 shares
    Share 549 Tweet 343
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4924 shares
    Share 1970 Tweet 1231
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3014 shares
    Share 1206 Tweet 754
  • Wanda Hamidah Akhirnya Berlayar Bersama Global Sumud Flotilla

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    787 shares
    Share 315 Tweet 197
  • Tafsir Surat Ath-Thariq Pengetuk pada Malam Hari

    418 shares
    Share 167 Tweet 105
  • Ini Empat Jenis Pisang yang Bisa Dijadikan Bahan Nugget Kekinian

    2581 shares
    Share 1032 Tweet 645
  • Mandi Junub Menggunakan Shower

    4803 shares
    Share 1921 Tweet 1201
  • Nilai TKA Resmi jadi Syarat Baru dalam SNPMB 2026

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga