TAZKIYATUN Nufus merupakan pensucian jiwa. Dijelaskan oleh Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc., ilmu tersebut penting untuk dipelajari, karena berkaitan dengan hati.
Baca Juga: Berdoa untuk Mendapatkan Husnul Khatimah
Apa itu Tazkiyatun Nufus?
Jika hati ini baik, maka baiklah seluruh anggota badan dan apabila hati ini rusak, maka rusaklah seluruh anggota badan yang lainnya pula.
Sebagaimana seseorang perhatian terhadap tampilan lahiriahnya, dia juga harus perhatian terhadap hatinya, yang sangat penting, karena ini adalah tempat dimana Allah subhanahu wata’ala melihat baik buruknya seseorang.
Hadits Riwayat Muslim:
– وَعَنْ أبي هُريْرة عَبْدِ الرَّحْمن بْنِ صخْرٍ رضي الله عَنْهُ قال : قالَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم:
«إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم ، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعمالِكُمْ»
رواه مسلم.
Dari Abu Hurairah, yaitu Abdur Rahman bin Shakhr رضي الله ﺗﻌﺎﻟﯽٰ عنه katanya: Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu tidak melihat kepada tubuh-tubuhmu, tidak pula kepada bentuk rupamu, tetapi Dia melihat kepada hati-hatimu sekalian.”
Oleh karena itu maka (bagi) kita penting sekali untuk memperbaiki jiwa ini, membenarkannya, meluruskannya atau itu yang dikenal dengan tazkiyatun nufus.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam QS: Asy-Syams 9-10:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (٩)
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (١٠)
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.”
Demikian pula nabi محمد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا
“Ya Allah berikan jiwa ini taqwanya, sucikan ya Allah, Engkau adalah sebaik-baik yang mensucikan jiwa ini.”
Maka, penting bagi kita untuk mempelajari tazkiyatun nufus, yaitu mensucikannya dan membersihkannya dari segala kotoran yang mengotorinya.
Dan dengan itu akhirnya jiwa siap untuk menyambut seruan Robb-nya. Untuk siap menjadi yang beruntung di dunia dan di akhirat.
Kitab Tazkiyatun Nufus ini yang awalnya ditulis oleh Syaikh DR Akhmad Farid berjudul :
“Daqoiqul Akhbar Fi Roqoiqil Akhyar”
(دقائق الأخبار في رقائق الأخيار) yang kemudian akhirnya pertama kali dicetak dengan judul Tazkiyatun Nufus.
Kemudian setelah waktu yang lama Syaikh melihat kembali adanya beberapa kekurangan, maka diluruskan dengan beberapa penambahan dan diganti dari riwayat-riwayat yang dho’if ke riwayat-riwayat yang shohih, jika sudah ada riwayat dari Bukhori dan Muslim, maka mencukupkan dengan riwayat Bukhori dan Muslim dan meninggalkan riwayat-riwayat yang sebelumnya.
[Cms]
Disalin oleh:
Ummu Della (17 Muharam 1436H)
Dimuroja’ah oleh:
Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc.
Berdasarkan kitab Tazkiyatun Nufus
(penulis: Syaikh DR Ahmad Farid)
t.me/hatibersih