TEKNIK Eksplorasi dalam konseling merupakan sebuah teknik dalam konseling untuk menggali perasaan, pengalaman, pikiran, serta potensi klien.
Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan menjelaskan bahwa teknik eksplorasi ini sangat penting untuk membuat klien leluasa berbicara tanpa rasa takut, tertekan, dan terancam.
Klien akan menjadi semakin mengerti persoalan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki untuk menyelesaikan masalahnya.
Eksplorasi ada empat macam, yaitu (1) eksplorasi perasaan; (2) eksplorasi pikiran; (3) ekplorasi pengalaman dan (4) eksplorasi potensi.
Baca Juga: Mengenal Teknik Paraphrasing dalam Konseling
Mengenal Teknik Eksplorasi dalam Konseling
Pertama, eksplorasi perasaan, yaitu keterampilan konselor untuk menggali perasaan yang dialami klien.
Contoh eksplorasi perasaan:
“Apakah ada sesuatu yang ingin Ibu ceritakan? Mungkin perasaan yang selama ini ibu simpan sendirian..”
“Dapatkah dijelaskan, perasaan lelah yang tadi Bapak ceritakan? Seperti apa kondisinya?”
“Tentu Anda sangat sedih karena peristiwa tersebut. Dapatkah Anda kemukakan perasaan itu lebih jauh?”
Kedua, eksplorasi pikiran, yaitu keterampilan konselor untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien.
Contoh eksplorasi pikiran:
“Apa yang sedang Bapak pikirkan saat ini?”
“Apa ide Anda untuk bisa segera keluar dari kondisi ini?”
“Bagaimana pendapat Anda jika HP suami Anda untuk sementara dinonaktifkan? Mungkinkah suami Anda akan bisa menerima ide ini?”
Ketiga, ekplorasi pengalaman, yaitu keterampilan konselor untuk menggali pengalaman klien.
Contoh eksplorasi pengalaman:
“Anda menyatakan sudah terbiasa hidup dalam kondisi sulit. Bisakah Anda ceritakan bagaimana Anda melewati kondisi-kondisi sulit tersebut?”
“Ibu tadi menyampaikan bahwa sudah terbiasa menghadapi kebohongan suami sejak awal pernikahan. Bisakah ibu ceritakan bagaimana cara ibu menghadapi kebohongan tersebut?”
“Saya amat terkesan dengan pengalaman yang Anda lalui, namun saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan pengaruhnya terhadap kesuksesan belajar Anda. “
Keempat, ekplorasi potensi, yaitu keterampilan konselor untuk menggali berbagai potensi positif yang dimiliki klien.
Contoh eksplorasi potensi:
“Siapa saja anggota keluarga yang mendukung langkah Anda ini?”
“Apakah ibu memiliki sumber penghasilan sendiri, selain dari pemberian suami?”
“Apakah Anda memiliki sahabat atau keluarga yang peduli dan bisa membantu keluarga Anda?”[ind]
BERSAMBUNG.
Bahan Bacaan
R. Wicaksono, Teknik-Teknik Bimbingan Konseling, https://www.academia.edu, diakses 7 Juli 2021