Pelajar Muslim di sebuah sekolah Katolik terkenal Belgia diperintahkan untuk mengenakan rok dan lengan pendek atau mereka diperintahkan pulang.
“Selama pelajaran matematika, guru mengatakan kepada saya: pakaian Anda tidak sesuai untuk sekolah ini, anda silahkan mengenakannya di masjid,” kata seorang pelajar Belgium Daily De Morgen.
“Saya diberhentikan dari kursus dan dipanggil ke kantor kepala sekolah. Mereka juga memanggil orang tua saya.”
Laporan yang pertama kali diterbitkan oleh De Morgen Selasa lalu, mengatakan bahwa Ursulinen Mechelen, sebuah sekolah dasar dan menengah Katolik di Mechelen, Antwerpen, memberlakukan aturan baru dalam seragam pelajar mereka.
Sekolah, yang telah melarang siswa perempuan mengenakan jilbab dan simbol-simbol agama lainnya, dilaporkan telah memaksa pelajar mereka mengenakan rok dan baju lengan pendek.
Beberapa minggu yang lalu, pelajar dilarang masuk sekolah dan diminta menggulung rok atau mereka harus pulang, menurut Le Vif.
Namun, dalam siaran persnya, pohak sekolah membantah klaim tersebut dan menyebutnya sebagai informasi palsu yang bertujuan mencemarkan nama baik sekolah.
Sekolah menambahkan bahwa peraturan hanya memastikan bahwa pakaian tidak menghalangi gerakan, untuk mencegah pelajar terjatuh.
Menteri Pendidikan Hilde Crevits berpendapat bahwa aturan seharusnya berlaku untuk semua orang.
“Seharusnya tidak terfokus pada satu kelompok populasi tertentu dan tidak boleh ada pertanyaan tentang mekanisme eksploitasi,” kata Crevits.
Namun, pelajar lain menyatakan bahwa peraturan baru itu telah menargetkan Muslim pada khususnya.
“Di sekolah, banyak yang berjalan-jalan dengan celana panjang,” kata seorang pelajar.
“Bahkan ada guru yang memiliki tindikan di hidung sementara ini tidak diperbolehkan dalam peraturan sekolah. Ketika saya mempertanyakannya, mereka hanya mengatakan kepada saya bahwa semua itu bukan simbol-simbol agama yang dilarang. ”
Muslim Belgia diperkirakan 638.000 dari populasi 11,2 juta jiwa, menurut angka yang dirilis oleh Pew Research Center pada bulan Oktober 2010.[af/onislam]