Ajarkan Anak Berzikir
SEBAGAI orang tua yang memberikan pendidikan agama kepada anak-anaknya harus memberikan perhatian kepada pendidikan berzikir secara rutin, agar dalam kehidupan sehari-hari mereka terbiasa berzikir sehingga keimanan kepada Allah semakin tertancap di dalam lubuk hati dan merasakan manisnya kenikmatan iman serta jiwanya selalu tenang dan hatinya lembut mudah menerima hidayah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا تُكْثِرُوا الكَلامَ بغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإنَّ كَثْرَة الكَلامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّه تَعالَى قَسْوةٌ لِلْقَلْبِ وإنَّ أبْعَدَ النَّاسِ مِنَ اللَّهِ القَلبُ القَاسي . رواه الترمذى
“Janganlah kamu banyak bicara tanpa zikir kepada Allah, karena sesungguhnya banyak bicara tanpa zikir kepada Allah membuat hati keras dan sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah adalah yang berhati keras.” (HR. Tirmidzi)
Membiasakan anak berzikir secara rutin setiap hari dapat membuat mereka sangat dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Juga dapat mempengatuhi seluruh anggota tubuh untuk senang berbuat baik.
Baca Juga: Doa dan Dzikir agar Tidak Malas
Ajarkan Anak untuk Banyak Berzikir Kepada Allah
View this post on Instagram
Sedangkan mengajarkan dzikir kepada anak sangat mudah dengan cara berikut:
1. Keteladanan dari orang tua dan orang-orang yang tinggal serumah untuk disiplin berdzikir dalam waktu-waktu tertentu, seperti berzikir setiap selesai shalat, berdzikir sebelum tidur dan lainnya.
2. Memperdengarkan dan mengajak anak membaca alma’tsurat pagi dan petang.
3. Mengajarkan berulang kali kalimat zikir yang pendek seperti Subhanallah, atau Subhanallah wa bi hamdih, atau Subhanallahil ‘adziim, atau Alhamdulillah, atau Allahu Akbar dan laa ilaaha illallah.
4. Mengajak anak berdzikir setiap selesai shalat.
5. Membiasakan anak untuk sering menyebutkan nama Allah di dalam rangkaian kalimat yang diucapkannya.
Setelah anak terbiasa berdzikir dengan lisan, harus diajarkan konsep dzikir yang sesungguhnya yaitu dengan hati, lisan dan perbuatan.
Dengan dzikir seperti itu maka akan memudahkan respon positif anak dalam proses pendidikan yang diberikan oleh orang tua dan menjadi penyebab hadirnya keberuntungan anak dalam menjalani kehidupannya.
Allah berfirman:
وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرٗا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ . ( الجُمُعَةِ: ١٠ )
“Dan ingatlah ( sebutlah nama ) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Al-Jum’ah: 10)
Semua kalimat thayyibah ( kalimat yang baik ) adalah bagian dari dzikir. Kalimat thayyibah terbaik adalah لااله الا الله.
Dengan kalimat thayyibah tersebut akan menjadi penyebab anak menjadi ahli surga dan selamat dari neraka. Rasulullah bersabda:
اتَّقوا النَّار ولو بشِقِّ تمرةٍ فإنْ لم تجِدوا فبكلمةٍ طيِّبةٍ (رواه مسلم)
“Takutlah kalian terhadap neraka walaupun hanya dengan separuh kurma. Jika tidak dapat maka dengan kalimat thayyibah ” ( HR. Muslim ).
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]