ChanelMuslim.com – Kalau sedang ke Jogja coba lihat sebuah tempat di dekat Terminal Giwangan, Jogja.
Tepatnya, dari terminal penumpang tersebut ke arah Selatan (jalan Imogiri Timur) sekira 1 kilometer lalu belok ke kanan menuju Monumen Perjuangan Ngotho.
Nah, di penggal jalan ini, di tengah sawah, ada warung dengan nama aneh: Warung Koboi Cengeng. Tagline di bawahnya: Jangan Kampungan.
"Jangan" itu bahasa Jawa untuk sayur. Sedang Kampungan itu kata lain dari Ndeso. Jadi, "Jangan Kampungan" itu artinya sayur Ndeso.
Dipilih istilah Jangan Kampungan biar lebih pas dengan kata Koboi Cengeng. "Jangan cengenglah. Kampungan!"
Sesuai dengan namanya, maka suasana Koboi melengkapi lingkungan warung ini.
Meja kursi kayu, tempat foto selfie dilengkapi dengan aksesoris bernuansa koboi.
Seperti roda pedati, topi laken dan pistol.
Tidak hanya itu, sebuah ranch atau istal (kandang) kuda beserta arena tunggang serasi ada di samping Warung Koboi Cengeng ini.
Kita bisa menikmati sensasi naik kuda, atau sekadar berfoto ala Koboi menunggang kuda.
Jika tidak ingin naik kuda pun, saat kita makan di warung ini sore hari, maka bisa melihat orang bermain kuda tunggang serasi.
Kita bisa memilih menu makan yang sangat Ndeso untuk dinikmati di tengah suasana sawah.
Menu andalan di warung milik seorang entertainer Jogja, MC Humor, Dibyo Primus ini adalah sayur asem Dong Dondhong.
"Daun Kedondong dari tanaman yang kita tanam sendiri," jelas Lies, juru masak Warung Koboi Cengeng sembari menunjukkan delapan pohon Kedondong di sekitar warung.
Daun Kedondong ini akan memunculkan sensasi kecut segar saat digigit.
Sehingga rasa sayur asemnya menjadi lebih terasa. Kesegaran sayur dengan aneka isi seperti terong, kacang panjang, dan labu Siam ini begitu nikmat disantap dengan sambel tetasi plus gereh pethek (ikan asin).
Selain sayur asem, sayur lainnya yang Ndeso adalah oseng Mbang Kates (bunga pepaya), oseng daun pepaya, oseng tempe, oseng kikil, lodeh Mbayung (daun kacang panjang) dan lodeh kluwih.
Dengan lauk ndeso berupa tahu goreng, tempe garit, ayam goreng dan telur asin.
Warung ini bisa menampung hingga 75 orang. Tersedia mushola dan toilet yang bersih.
Nama mushola pun berbau Koboi: Mushola Al Texas.
Selain berkuda dan memanah yang sudah tersedia di lokasi ini, ada kolam renang kecil di desa dekat warung ini.
Jika cuaca cerah, kemegahan Gunung Merapi bisa menjadi latar belakang berfoto yang aduhai. Dan jika sore hari, matahari terbenam dengan langit lembayung pun menjadi latar belakang yang menawan.
Keren.
Sumber: Kementerian Pariwisata.
(jwt)