MENANGGAPI semakin maraknya fenomena joget pargoy di berbagai kegiatan atau acara di Kabupaten Jember, Komisi Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jember mengeluarkan fatwa haram berkenaan dengan joget pargoy tersebut.
Fatwa ini tertuang dalam Tausiaj Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Jember
Joget pargoy merupakan jenis joget atau goyang tertentu yang dilakukan sekelompok remaja, awalnya ramai di aplikasi Tiktok namun kini sering ditemui di acara umum dan terbuka dengan dibarengi musik dari sound sistem.
Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Kuteks Halal yang Boleh Digunakan Menurut MUI
MUI Jember Keluarkan Fatwa Haram Joget Pargoy
Umumnya, Pargoy ini dilakukan oleh remaja wanita, berpakaian seksi, membuka aurat, joget erotis dan menimbulkan syahwat lawan jenis.
Selanjutnya, berdasarkan hasil rapat terbatas komisi fatwa pada tanggal 19 November 2022, maka Komisi fatwa MUI kabupaten Jember menyampaikan tausiah kepada Umat Islam, khususnya Umat Islam Kabupaten Jember berkenaan fenomena joget pargoy:
Berikut ini enam poin tausiah yang disampaik oleh MUI Jember:
1. Mengajak umat Islam Kab. Jember untuk mempertahankan Kabupaten Jember sebagai Kabupaten religius.
2. Memperhatikan dan mempertahankan nilai-nilai Religius dalam setiap kegiatan sehari-hari.
3. Hukum Joget “Pargoy” adalah HARAM karena mengandung gerakan erotis, mempertontokan aurat dan menimbulkan syahwat lawan jenis.
4. Joget “Pargoy” tidak mencerminkan muslim yang berakhlak dan menodai nilai-nilai kesopanan, moral dan adat istiadat, khsususnya yang berlaku di Kab. Jember.
5. Menghimbau kepada pemerintah, pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat untuk turut serta membantu “melarang” kegiatan joget “Pargoy”.
6. Menghimbau para tokoh agama dan masyarakat untuk membimbing dan mengarahkan masyarakat pada kagiatan-kegiatan positif dan berakhlak karimah.
Demikianlah fatwa MUI Jember dikeluarkan untuk menjaga moral anak bangsa, khususnya umat Islam di Indonesia. [Ln]