SALAH satu fokus perjuangan Palestina adalah isu perempuan dan anak. Menurut Zannuba Ariffah Chafshoh, M.P.A. atau lebih dikenal dengan Yenny Wahid, isu tersebut perlu mendapat perhatian.
“Memang dalam konflik, yang menjadi korban biasanya perempuan dan anak yang perlu mendapat perhatian. Salah satu fokus perjuangan Palestina adalah perempuan dan anak,” ujar Yenny ditemui ChanelMuslim.com, pada Peringatan Hari Solidaritas Internasional bersama Masyarakat Palestina, (29/11/2022) di Jakarta.
Yenny menambahkan, banyak perempuan dan anak yang dipenjara dan bahkan meninggal.
“Bahkan belum lama ini, wartawati, seorang perempuan berkewarganegaraan Amerika menjadi korban, kini gender bukan lagi sesuatu yang sakral dalam konflik tersebut,” tambah anak kedua Kyai Abdurrahman Wahid tersebut.
Padahal, lanjut Yenny, perempuan dan anak akan menjadi penerus dari peradaban. Sudah seharusnya isu ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
Baca Juga: Kata Yenny Wahid Soal Dakwah Lewat Musik
Yenny Wahid: Fokus Perjuangan Palestina adalah Perempuan dan Anak
“Pemerintah kita punya perhatian besar terhadap persoalan perempuan dan anak. Kami dari Wahid Foundation juga melakukan upaya Peace Village untuk menguatkan perempuan dalam upaya untuk membuat perdamaian,” lanjutnya.
Ia mengatakan, program tersebut terbuka untuk membantu siapapun, termasuk perempuan dan anak Palestina, agar bisa diperhatikan lagi.
Selain itu, Yenny mengatakan, isu Palestina kini menjadi isu global, mulai banyak tokoh dan selebritis dunia yang menyuarakan tentang Palestina.
“Perhatian dunia makin ada untuk isu Palestina. Semoga cita-cita masyarakat Palestina mendapatkan negara yang merdeka dapat terwujud meski banyak masalah yang harus diselesaikan,” ungkap ibu dari 3 putri ini.
Istri Dhorir Farisi ini mengatakan bahwa dialog dan diplomasi menjadi sarana utama dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
“Dengan duduk bersama, memang tidak bisa mendapatkan semua, harus mau berkompromi dan memang membutuhkan komitmen. Indonesia bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina,” tutupnya.
Dalam acara tersebut, hadir pula Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Andy Rachmianto.
Ia menegaskan eratnya hubungan Indonesia dan Palestina yang telah terjalin sejak awal berdirinya negara Indonesia.
“Palestina sebagai salah satu negara pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia, Palestina telah lama menjadi bagian dari inti politik luar negeri Indonesia,” ungkapnya.
Dukungan Indonesia kepada Palestina secara penuh dilakukan dengan memperbanyak kerja sama yang telah berjalan selama ini.
“Selain kerja sama ekonomi, Indonesia juga aktif memberikan dukungan politik bagi Palestina di dunia internasional misalnya di PBB, OKI dan Gerakan Non-Blok,” tuturnya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Nusantara Palestina Center tersebut dihadiri oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia Dr. Zuhair Al-Shun dan perwakilan dari negara-negara lain yang mendukung perjuangan Palestina.[ind]