KESALAHAN dalam shalat berikut mungkin tidak disadari banyak umat Muslim. Oleh sebab itu, mengetahui hal ini akan membuat diri kita menjadi lebih waspada dan memperhatikan shalat.
Jangan sampai shalat kita tidak sempurna karena kita terus-menerus melakukan kesalahan yang tidak kita ketahui. Dengan terus belajar, kita akan makin mengetahui dan ingin memperbaiki shalat kita.
Baca Juga: Allah Memaafkan Kesalahan Tidak Disengaja, Lupa, dan Dipaksa
8 Kesalahan dalam Shalat yang Mungkin Tidak Disadari Pernah Dilakukan
Seperti diketahui, shalat merupakan ibadah wajib yang sangat penting untuk dilakukan. Jadi, sudah seharusnya kita berusaha beribadah sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah.
Berikut 8 kesalahan dalam shalat yang mungkin tidak disadari seperti dikutip dari channel youtube Yufid TV
1. Shalat terlalu cepat
Dalam shalat, kita diperintahkan untuk bersikap tenang. Rasulullah mengajarkan pada orang yang shalat untuk bersikap tenang dalam setiap gerakan.
“Jika kamu hendak shalat, berwudulah dengan sempurna. Setelah itu, berdirilah menghadap kiblat. Berdirilah dengan tegak dan tenang, lalu bertakbirlah. Lalu, baca Al-Qur`an yang kamu anggap mudah.
Setelah itu, rukuklah sampai kamu benar-benar tenang dalam rukukmu. Lalu, berdiri i`tidal sampai kamu benar-benar tegak dalam berdiri. Setelah itu, sujudlah sampai kamu benar-benar tenang dalam sujudmu. Lalu, duduklah sampai kamu benar-benar tenang dalam dudukmu.
Lalu, sujudlah lagi sampai kamu benar-benar tenang dalam sujudmu. Setelah itu, duduklah dengan tenang. Dan lakukanlah seperti itu dalam shalatmu.” (Muttafaqun alaih)
2. Melakukan gerakan yang berlebihan
Para ulama mengatakan bahwa gerakan-gerakan yang dilakukan berulang-ulang tanpa keperluan, bisa membatalkan shalat. Imam ibnu Utsmain menjelaskan, gerakan dalam shalat kita akan batal jika bergerak dalam kondisi seperti berikut:
- Dilakukan terlalu banyak
- TIdak ada kebutuhan
- Berturut-turut, artinya tidak terpisah.
Jika gerakan banyak tersebut dilakukan secara terpisah-pisah, itu tidak membatalkan shalat. Contoh, ia bergerak tiga kali pada rakaat yang pertama, kemudian bergerak lagi tiga kali pada rakaat kedua.
Setelah itu, bergerak tiga kali juga pada rakaat ketiga, dan bergerak juga tiga kali pada rakaat keempat.
Jika gerakan-gerakan ini digabung tentu banyak gerakannya. Akan tetapi, tatkala gerakan-gerakan tersebut terpisah-pisah, maka jadi sedikit karena terpisah pada setiap rakaat dan hal ini tentu membatalkan shalat. (Syarhul Mumti` 3/351)
3. Mendahului atau membersamai Imam
Rasulullah menjelaskan bahwa imam itu ditunjuk untuk diikuti. Kita rukuk setelah dia rukuk. Kita sujud setelah dia sujud, tanpa mendahuluinya.
Bahkan, Rasulullah memberi ancaman berat bagi mereka yang mendahului imam, yaitu Allah akan mengubah wajah mereka seperti wajah keledai.
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Hendaknya orang yang mengangkat tangannya sebelum imam dia merasa takut, Allah akan mengubah kepalanya menjadi kepala keledai.” (HR. Muslim, Ahmad dan yang lainnya).
4 Jenis gerakan makmum terhadap imam:
- Mendahului Imam (Hukumnya terlarang dan dosa besar)
- Membarengi Imam (Hukumnya juga terlarang)
- Terlalu telat dari imam, seperti terlalu lama sujud, sementara imam sudah tasyahud (ini terlarang)
- Mengikuti Imam (Inilah yang benar. Makmum bergerak setelah imam sudah sempurna dalam bergerak).
Hadis dari Al-Barra bin Azib, beliau menyatakan “Kami dahulu shalat di belakang nabi. Apabila nabi mengatakan “Samiallahuliman hamidah.” Maka tidak ada seorang pun di antara kami yang menyondongkan punggungnya sampai Nabi meletakkan dahinya di tanah.” (Muttafaqun alaih)
4. Melakukan sujud yang salah
Contohnya, tidak meletakkan 7 anggota tubuh di alas atau tanah, termasuk hidung. 7 bagian yang ditempelkan:
- Dahi
- Hidung
- Kedua tangan
- Kedua lutut
- Kedua kaki
Dari Ibnu Abbas R.A., bahwa Nabi bersabada, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan; dahi dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau, dua telapak tangan, dan ujung-ujung dua kaki. (H.R. Bukhari-Muslim)
Nabi juga melarang kita untuk menyerupai binatang ketika shalat. Termasuk di antaranya menyerupai anjing ketika sujud. Contoh bentuknya adalah meletakkan siku di lantai ketika sujud.
6. Aurat terbuka ketika sujud
As-Syirazi, salah satu ulama Syafi`iyah mengatakan, “Jika bajunya diterpa angin hingga terbuka auratnya, kemudian langsung dia tutup kembali, maka shalatnya tidak batal.” (al-Muhadzab, 1/87)
7. Tidak melakukan takbiratul Ihram
Takbiratul ihram termasuk rukun shalat. Syarat takbiratul ihram adalah harus dilakukan dengan berdiri. Sebagian orang yang menyusul imam, dia membaca takbiratul ihram sambil bergerak turun. Hal ini tidak disebut takbiratul ihram, tapi takbir intiqal.
Dalam ensiklopedia Fiqih dinyatakan, “Orang yang shalat, wajib melakukan takbiratul ihram sambil berdiri dalam kondisi yang mengharuskannya untuk berdiri. Dan disebut berdiri jika posisi punggung tegak. Oleh sebab itu, tidak sah jika takbiratul ihram dilakukan sambil duduk atau sambil menunduk rukuk.” (al-Mausu`ah al-Fiqhiyah, 13/220)
8. Melirik atau tidak melihat tempat sujud
Dianjurkan untuk melihat ke tempat sujud dan tidak melihat ke tempat lain. Aisyah menceritakan, “Rasulullah masuk Kakbah (untuk mengerjakan shalat) dalam keadaan pandangan beliau tidak meninggalkan tempat sujudnya (terus mengarah ke tempat sujud) sampai beliau keluar dari Ka`bah.” (HR. Al-Hakim 1/479 dan Al-Baihaqi)
Sahabat Muslim, apabila kita merasa masih melakukan kesalahan-kesalahan di atas, mari kita sedikit demi sedikit memperbaiki. Mari sempurnakan shalat kita dimulai dari menyempurnakan wudhu dan gerakan-gerakan shalat sesuai yang diajarkan Rasulullah. [Cms]