JASA ayah ibu tak akan pernah tergantikan. Tetaplah muliakan mereka meskipun sudah wafat.
Seorang muslimah di masa Rasulullah ada yang bertanya kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. “Ibuku bernazar haji. Tapi, beliau wafat sebelum hajinya terlaksana. Apakah aku harus menghajikannya?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ya. Hajikanlah untuknya…” (HR. Bukhari)
Meski sudah wafat, ayah ibu harus tetap diperlakukan dengan baik. Misalnya, menunaikan nazarnya, melunasi utangnya semampu yang bisa dilakukan, menjaga tali silaturahim dengan teman dekatnya, dan tentu saja tetap didoakan siang dan malam.
Seorang anak memang tidak bisa lagi menghadiahi ayah ibu dengan makanan yang lezat ketika mereka sudah wafat. Tidak juga bisa membelikan barang kesukaan mereka.
Tapi, peluang bakti anak terhadap orang tua tetap terbuka meski mereka sudah wafat. Pendek kata, kita memang tidak bisa menghadiahi mereka secara fisik. Tapi, hadiah doa dan pahala selalu terbuka untuk mereka.
Jangan pernah berpikir bahwa jasa ayah ibu yang wafat sudah berhenti kepada anak-anak. Bisa dibilang, hampir seratus persen apa yang ada pada seorang anak, merupakan buah dari kebaikan ayah ibunya.
Mereka mewariskan banyak hal. Mulai dari jasa tumbuh kembang sang anak, ilmu-ilmu agama, mereka mencarikan jodoh, bahkan mungkin meninggalkan warisan harta. Semua kebaikan itu tidak berhenti. Tapi terus mengalir kepada anak-anak.
Mungkin saja mereka tidak memiliki ilmu dan harta yang banyak yang bisa diwariskan untuk anak-anak mereka. Tapi, setidaknya mereka telah menjaga dan mendoakan anak-anak hingga bisa tumbuh dewasa.
Inilah kebaikan multi efek dari orang tua yang tidak pernah putus untuk anak-anak mereka. Meskipun mereka sudah tidak lagi bersama anak-anak.
Satu hal yang kadang terlupakan oleh anak-anak terhadap orang tua yang sudah wafat. Yaitu, melestarikan hubungan baik dengan teman dan kerabat ayah ibu mereka.
Hal ini kerap terlupakan oleh anak-anak. Ketika ayah ibu mereka wafat, wafat pula hubungan baik anak-anak dengan kerabat dan teman baik ayah ibu mereka.
Segarkan ingatan cinta teman dan kerabat ayah ibu dengan kehadiran kita sebagai anak-anak. Kunjungi mereka. Bahagiakan mereka walaupun sekadar memberikan kesan yang baik. [Mh]