ADAKALANYA saat mengasuh anak, Bunda atau Ayah melakukan kesalahan dengan kelepasan membentak anak karena beberapa kondisi tertentu seperti lelah, banyak pikiran, sibuk dan lain sebagianya.
Bagaimanapun orangtua tidak bisa melampiaskan emosinya kepada anak dengan bentuk bentakan. Jika si kecil bersalah maka beritahulah kesalahannya dengan cara yang baik dan tepat.
Masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ada hal-hal yang harus orangtua lakukan untuk mengatasi kesalahan yang telah diperbuat.
Baca Juga: Ayah Ibu, Anak merupakan Investasi Amal Sepanjang Masa
Mengatasi Kesalahan Saat Kelepasan Membentak Anak
Berikut ini tiga hal yang harus Bunda atau Ayah lakukan jika kelepasan membentak anak menurut The Asian Parent:
1. Tenangkan diri terlebih dahulu
Walaupun Bunda atau Ayah mungkin sudah tahu bahwa membentak anak adalah tindakan yang tidak dianjurkan, namun jika sudah kelepasan maka tenangkan diri terlebih dahulu.
Stabilkan emosi dengan memberi waktu bagi diri sendiri, menarik napas lalu keluarkan secara perlahan.
Ketika emosi sudah sudah stabil, maka hampiri si kecil dan mengajaknya berbicara perlahan.
Setiap orang memiliki kadar emosi yang berbeda-beda. Seorang ibupun terkadang berada dalam emosi yang tidak stabil karena beberapa alasan, seperti lonjakan hormon, lelah dan banyak pikiran.
2. Jangan segan untuk minta maaf
Anak kecil juga bisa sakit hati karena bentakan. Oleh karena itu ketika Bunda atau Ayah kelepasan membentak anak maka minta maaflah kepadanya untuk memperbaiki keadaan dan tidak membuatnya takut kepada orangtuanya.
Namun jangan sampai saat minta maaf, orangtua justru menambakan kata-kata yang melimpahkan kesalahan padanya, seperti “Maaf ya Bunda/Ayah maraihin kamu. Habisnya kamu rewel, jadinya Bunda/Ayah marah.”
Hal ini tidak memperbaiki keadaan dan membuat orangtua seolah melimpahkan kesalahan kepadanya meskipun Bunda telah meminta maaf.
3. Berikan Penjelasan pada Anak
Setelah amarah mereda, jelaskan pada anak apa yang sebenarnya hendak Bunda atau Ayah sampaikan kepadanya.
Jangan lupa, tanyakan padanya apa yang ia rasakan dan bagaimana cara membuatnya merasa lebih baik setelah mendengar bentakan.
Mendengarkan apa yang dirasakan dan meminta opini anak akan membuatnya merasa didengarkan.
Melakukan hal ini akan membantunya memahami bahwa amarah yang orangtua rasakan adalah manusiawi dan berusaha tidak mengulanginya lagi. [Ln]