UCI (40 th), salah satu petani binaan LAZ Al Azhar di Kampung Sumandang, Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, mengalami peningkatan hasil panen padi dari sebelumnya.
Berkat pendampingan yang dilakukan bersama Dasamas (Da’i Sahabat Masyarakat) dan kerja kerasnya, ia mendapatkan hasil panen sebanyak 17 karung yang mana sebelumnya hanya mendapatkan 14 karung atau mengalami kenaikan sebanyak 120 kilogram.
Desa Sindangsari sendiri, memiliki potensi unggul di bidang pertanian, namun belum dapat dimaksimalkan dengan baik.
Berdasarkan saran pendampingan dari Dasamas, para petani mulai menggunakan bibit Inpari 43 yang cocok digunakan di lokasi tersebut.
Panen Padi Petani binaan LAZ Al Azhar di Desa Sindangsari Memuaskan
Keunggulan penggunaan bibit ini adalah tanaman padi yang satu melewati penyerbukan sendiri yang memiliki tingkat kemurnian serta homozigositas tinggi, tahan terhadap serangan hama maupun penyakit sehingga mampu menghasilkan hasil panen yang maksimal.
Selain penggunaan bibit yang sesuai dengan kondisi tanah, sistem jarak tanam juga mempengaruhi produktivitas tanaman padi.
Ayat, Selaku Dasamas LAZ Al Azhar mengatakan sebelum berjalannya program Indonesia Gemilang dengan memberdayakan masyarakat desa, kondisi pertanian dilakukan ala kadarnya.
Minimnya akses pengetahuan dan fasilitas menjadi salah satu kendala tersendatnya perkembangan di bidang pertanian.
“Alhamdulillah, sekarang berkahnya mulai dirasakan oleh para petani. Hasil panen mereka, khususnya anggota binaan mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” ujarnya.
Baca juga LAZ Al Azhar Yogyakarta Gelar Pengobatan Gratis untuk Lansia
Uci mengaku bersyukur dengan perolehan hasil panen maksimal. Kini, ia memiliki ketahanan pangan untuk keluarganya lebih baik.
“Bahagia sekali, hasil panen yang saya peroleh melimpah. Ini bisa untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari untuk keluarga. Mudah-mudahan hasil panen kami bisa meningkat seterusnya,” ujarnya.
Ke depan diharapkan usaha pertanian di Desa Sindangsari semakin maju. Selain itu, terciptanya petani SEJATI (sejahtera, terampil, dan inovatif).
Semua ini tentunya atas kerjasama dari semua pihak baik donatur, stakeholder, Dasamas, dan penerima manfaat yang dapat memaksimalkan dana zakat dengan baik.