AKU bilang jadi guru mesti crazy. Mesti berani jangan malu-malu agar anak-anak semangat. Guru juga uswah. Mau muridnya bagus, gurunya dulu dibagusin.
True story. Total guru JISc dan JIBBS semua ada 400. Lalu dibagi 4 waktu sehingga satu kali training dapatlah peserta 100-100. Aku men-training guru sendiri. Kok tidak ambil trainers dari luar?
Wah sudah belasan trainers dari luar negeri yang dipanggil, mantap sih? Biayanya yang mantap. Juga yang datang mantap dan prestasi serta prestige untuk sekolah.
Yang jadi masalah bila trainers dari luar negeri adalah;
1) Kendala bahasa
2) Sistem yang berlaku beda, apalagi zaman sekarang yang mana mulai pakai thematic dalam keseharian tapi ujiannya tidak thematic cenderung penjurusan
3) Belum lagi mata pelajaran yang banyak yang harus disampaikan dalam waktu yang singkat. Sudah jadi common issue kalau awal tahun ajaran baru, semua guru bidang studi rebutan minta periodenya ditambah.
Bahkan tidak digaji tidak apa-apa yang penting jam mengajar cukup untuk menyelesaikan apa yang akan diajar.
Di sinilah peranku untuk men-training guru with daily simple method untuk menjadikan kelas lebih life, lebih fun.
Walaupun subjeknya banyak dan bahan mengajar banyak tapi guru harus mampu bikin suasana belajar itu fun, target tercapai, efisien, tidak bertele-tele, mudah dimengerti anak dan bermutu.
Baca Juga: Dear JIBBS, JIGSc, and JISc Teachers
Aku bilang jadi guru mesti crazy
Mesti berani jangan malu-malu agar anak-anak semangat. Guru juga uswah. Mau muridnya bagus, gurunya dulu dibagusin.
Terakhir aku tekankan, “Aku tidak butuh guru pinter, tidak butuh guru senior. Aku hanya butuh guru yang mau berjuang!”
Mencapai visi sekolah, create future moeslim leader. Bahasa arabnya, khalifah fiil ardh dalam surah Al Baqarah ayat 30.
Bahasa Indonesianya, pemimpin umat.
Hal ini semua tidak bisa diajarkan oleh trainer dari luar, harus sang konseptor itu sendiri. Kalau ada trainers dari luar lebih kepada bersifat enrichment saja.
Karena pada dasarnya yang lebih mengerti kebutuhan kita hanya kita.
Inilah kerjaan dan dakwahku yang utama. Di sekolah dan dalam dunia pendidikan. Selain sebagai emak rumah tangga. Yang lain-lain cuma sambilan saja.
Jadi relawan. Jadi penulis. Cuma sambilan saja. Aku bahagia di sini. Tidak mau menjadi caleg atau apapun. Tidak bakat. Kasihan rakyat.
Weekend tetap ke sekolah. Tidak mudah mengelola guru dan staff segitu banyak. Hebat guru guru JISc dan JIBBS ikhlas belajar apapun dan kapanpun.
Ahad masih di sekolah berkorban karena Mam Fifinya juga baru tiba dari Lombok. Thanks ya love.
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).
(Catatan Mam Fifi, September 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Jakarta Islamic School (JISc)
Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS)
Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: