Chanelmuslim.com – Hikmah Berpikir Tentang Ciptaan Allah
Melihat alam sekitar apakah yang terbesit dalam benak kita. Pernahkah kita merenungi dan memikirkan tentang ciptaan-ciptaan Allah seperti arsy, kursi, langit dan bumi. Semua yang ada di alam yang terhampar di bumi dan terbentang di langit dengan segala proses yang mengikutinya menunjukkan kesempurnaan dan keagungan sang Pencipta, Allah Subhanawu wa Ta’ala.
Dalam hadits disebutkan, “Tidaklah langit, bumi dan benda-benda di antara keduanya melainkan bagaikan lingkaran yang diletakkan di tanah lapang di bumi.”
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci Dia dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (QS Az-Zumar : 67)
Baca Juga: Belajar Berpikir Kontributif dari Nabi Ibrahim
Hikmah Berpikir Tentang Ciptaan Allah
Merenungkan tentang ciptaan Allah dan kerusakan dunia dapat mendorong untuk bersikap zuhud terhadap dunia dan beekonsentrasi kepada akhirat. Berpikir tentang kesulitan-kesulitan di akhirat akan mendorong seseorang untuk melakukan ketaatan, meninggalkan larangan-larangan, memendekkan angan-angan dengan mengingat kematian serta membersihkan jiwa dari perangai buruk.
Memikirkan tentang segala penciptaan Allah yang ada di alam semesta sebagaimana sesuai dengan firman Allah;
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,” (QS Ali ‘Imran : 190)
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS Ali ‘Imran : 191)
Berpikir tentang mahluk merupakan ibadah paling utama.
Dalam sebuah atsar disebutkan bahwa suatu ketika ada seorang lelaki yang terlentang diatas tempat tidurnya. Tiba-tiba ia menganggat kepalanya dan memandang langit dan bintang-bintang, lalu berkata, “saya bersaksi bahwa kamu mempunyai Rabb dan pencipta, Ya Allah ampunilah aku, “Maka, Allah memandang lelaki ini dan Dia mengampuninya. (w/Riyadhus Shalihin Penjelasannya)