MENGURANGI kecemasan pada anak di masa sulit sangat penting untuk kesehatan mentalnya. Setiap keluarga pasti pernah mengalami masalah sulit yang berdampak pada perubahan perilaku tiap individunya.
Perubahan perilaku ini kebanyakan tampak pada orang dewasa, sehingga anak-anakpun mampu membaca kecemasan yang dihadapi orangtuanya dan mereka ikut merasakan situasi tegang dalam keluarganya.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengurangi kecemasan anak selama masa sulit ini.
Baca Juga: Kita Bisa Melewati Masa Sulit
Mengurangi Kecemasan Anak Selama Masa Sulit
Validasi Perasaan Anak
Katakan kepada anak bahwa kecemasan dan kekhawatiran yang ia rasakan adalah hal normal di situasi sulit yang sedang dihadapi.
Bunda dan ayah bisa katakan, “Tentu saja ini mencemaskannya ya nak, namun kami di sini bersama-sama untuk saling mendukung satu sama lain di masa-masa sulit ini.
Mendengarkan Pendapatan Anak
Mendengarkan pendapat anak tentang perasaannya dan meresponnya dengan kata-kata dukunga seperti, “kami peduli…” atau “kami memperhatikan…”.
Namun, orang dewasa harus terlebih dahulu memproses perasaan sedih dan marah yang dirasakan anak sehingga dapat membantu saat membicarakan situasi sulit dengan lebih tenang kepada anak.
Hindari komentar yang tidak efektif kepada anak seperti, “jangan khawatir”, “abaikan” atau “tenang saja.”
Bicarakan kepada anak apa yang terjadi dengan cara yang sesuai dengan usia perkembangannya
Berhati-hatilah jika anak-anak yang mendengar percakapan orang dewasa. Tidak perlu membahas secara spesifik situasi sulit kepada anak-anak di bawah 7 tahun.
Namun akui sesuatu sedang terjadi dan berbagi informasi konkret seperti apa yang bisa dilakukan.
Selain itu ikuti pemahaman anak dengan bertanya kepadanya, “Apa yang kamu dengar?” atau “Apa yang kamu pahami?”
Selain itu, akui kepada anak-anak saat keluarga telah beradaptasi dengan situasi sulit itu serta perubahan-perubahan yang telah terjadi.
Tetap lakukan rutinitas sebisa mungkin seperti bangun pagi, berangkat sekolah, perawatan diri, dan aktivitas bermain.
Orang dewas dapat menciptakan situasi yang lebih tenang dan menyenangkan untuk anak, seperti memberikan beberapa permainan yang dapat mengurangi kecemasannya.
Juga dapat mengarahkan anak untuk semakin rajin beribadah, berdoa, menyerahkan keputusan terbaik kepada Allah.
Yang terpeting dari semua itu, orang dewasa jangan berusaha membuat ada tidak mengakui perasaan yang dialaminya. Hal ini penting untuk melatih kekuatan mentalnya. [Ln]