TES kesehatan sebelum menikah dibutuhkan supaya menghindari terjadi penyakit yang ditularkan seseorang kepada pasangan atau diturunkan kepada anak cucu.
Tes kesehatan sebelum menikah ini sering disebut dengan premarital check up. Setidaknya lakukan ini 3 sampai 6 bulan sebelum menikah.
Berikut ini beberapa pemeriksaan yang perlu kamu dan calon pasangan lakukan sebagaimana dilansir dari Mitra Keluarga:
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Keluarga Setiap Hari
5 Jenis Tes Kesehatan Sebelum Menikah
1. Pemeriksaan fisik dasar
Dokter pertama kali akan memeriksa kondisi kesehatan kalian berdua secara umum, mulai dari tinggi dan berat badan, kadar gula darah, golongan darah dan rhesus, pemeriksaan hematologi rutin, hingga tekanan darah.
Pemeriksaan fisik dasar sangat penting jika pasangan berencana untuk hamil, baik dalam waktu dekat atau masa mendatang. Contoh pemeriksaan fisik dasar antara lain:
1. Pemeriksaan hematologi rutin bertujuan untuk mengetahui apakah ada risiko melahirkan keturunan dengan anemia, leukemia, thalassemia, atau hemofilia.
2. Pemeriksaan golongan darah perlu dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus ibu dan bayi. Jika calon pasangan memiliki rhesus yang berbeda, kemungkinan ibu akan mengandung anak dengan rhesus yang berbeda.
Hal ini dapat membahayakan kesehatan bayi dalam kandungan karena dapat merusak sel darah dan menyebabkan anemia serta kerusakan organ dalam bayi.
3. Pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah. Apalagi wanita yang memiliki tekanan darah tinggi sejak sebelum merencanakan kehamilan dapat mengalami peningkatan risiko terhadap preeklampsia dan persalinan prematur.
Selain itu, pemeriksaan fisik pada premarital check up dapat mengetahui ada atau tidaknya gejala diabetes pada salah satu atau kedua pihak.
Memiliki diabetes tidak hanya dapat menghambat produktivitas hidup, tapi juga akan mempengaruhi kehidupan seksual selama berumah tangga, dan peluang mendapatkan keturunan.
2. Pemeriksaan penyakit keturunan dan kelainan genetik
Mengetahui riwayat penyakit keturunan terkait genetik atau kelainan genetik masing-masing juga dapat membantu kamu merencanakan kehidupan berkeluarga.
Pemeriksaan penyakit keturunan yang bisa kamu dapatkan saat premarital check up adalah pemeriksaan keturunan diabetes, hipertensi, berbagai jenis kanker, penyakit jantung, kelainan darah genetik seperti thalasemia, dan lain sebagainya.
Dengan mengetahui risiko kalian berdua terhadap penyakit keturunan, maka dapat memulai perawatan lebih dini untuk mencegah perburukan penyakit di masa depan sekaligus mencegah masalah kesehatan atau keterbatasan pada calon anak.
3. Pemeriksaan penyakit infeksi dan menular
Semua pasangan yang akan menikah perlu untuk melakukan tes ini, jika salah satu pasangan mempunyai riwayat penyakit infeksi dan menular.
Sebab, beberapa penyakit infeksi menular tertentu bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali atau tidak muncul selama bertahun-tahun sehingga mungkin tidak pernah disadari.
Penyakit menular seksual yang dapat terdeteksi pada premarital check up adalah hepatitis B dan C, klamidia, sipilis, serta HIV/AIDS.
Pemeriksaan ini sangat penting karena penyakit yang dapat terdeteksi tersebut tidak hanya dapat membahayakan kesehatan diri sendiri, tapi juga dapat menular kepada pasangan.
Selain itu, menjalani tes kesehatan sebelum menikah juga dapat mendeteksi infeksi menular yang bisa mempengaruhi kehamilan nantinya, seperti herpes, toxoplasmosis, rubella, dan cytomegalovirus.
4. Pemeriksaan organ reproduksi
Pemeriksaan kondisi kesehatan organ reproduksi juga termasuk jenis medical check up pranikah yang penting didapatkan.
Bagi calon mempelai wanita, pemeriksaan ginekologi bertujuan untuk membantu mendeteksi kondisi dan kelainan ginekologi yang dapat memengaruhi kesuburan dan kemungkinan kehamilan.
Sementara untuk pria, pemeriksaan organ reproduksi dapat mencakup analisis sperma untuk mengetahui kelayakan kualitas sperma.
5. Pemeriksaan alergi
Tes alergi dalam rangkaian premarital check up bertujuan untuk menemukan ada tidaknya kecenderungan alergi pada apa yang kamu dan pasangan makan, sentuh, atau hirup.
Jika kedua pasangan sama-sama memiliki alergi, calon anak nantinya akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita penyakit yang sama.
Namun, tes alergi saja umumnya tidak cukup. Penting untuk melakukan pemeriksaan dokter dan riwayat kesehatan terlebih dahulu untuk membantu mendiagnosis alergi.
Itulah beberapa jenis tes kesehatan sebelum menikah yang umumnya direkomendasikan untuk calon pasangan suami istri. Ingat, ada baiknya kamu melakukan premarital check up beberapa bulan sebelum menikah.
Dengan begitu, kamu dapat mengambil keputusan dan perencanaan keluarga yang lebih baik setelah mengetahui risiko kesehatan yang mungkin dimiliki oleh kamu dan pasangan. [Ln]