ChanelMuslim.com – Rumah Zakat melalui relawan Rumah Zakat menyalurkan Paket Syiar Quran kepada Pondok Pesantren Pulosari Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Garut yang memiliki 1000 santri.
Ponpes Pulosari yang berdiri sejak 1927 ini memiliki konsep pesantren tradisional dan sangat dekat dengan masyarakat sekitar.
Bahkan bangunan pesantren seperti asrama menyatu dengan pemukiman layaknya rumah-rumah warga.
Santri Ponpes Pulosari mencapai 1.000 orang yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat.
KH. Abdurrahman, Pimpinan Pondok Pesantren Pulosari menjelaskan bahwa santri yang bermukim di sini sekitar 200 orang. Tapi keseluruhan santri yang sekolah di TK, MI, MTs dan MA kami mencapai 1000 orang.
“Santri-santri kami berasal dari keluarga biasa saja, bukan keluarga berada. Karena itu iuran bulanan yang kami terapkan juga tidak besar, hanya 300ribu per bulan. Iuran sudah mencakup semua kebutuhan santri termasuk makan, tempat tinggal dan lainnya,” terang KH. Abdurrahman.
Dengan biaya yang sederhana itulah pesantren ini dijalankan. Ada banyak fasilitasnya yang membutuhkan bantuan, seperti masjid yang merupakan pusat kegiatan santri sudah harus direnovasi. Termasuk Al-Quran yang digunakan santri belajar tajwid dan tilawah sudah rusak dan usang, bahkan sebagian halamannya banyak yang lepas.
Karena itulah, para santri ini sangat bahagia saat Relawan Rumah Zakat datang dan memberi mereka 50 paket Syiar Quran yang setiap paketnya terdiri dari Al-Quran dan Iqro.
Fajri salah satu santri ponpes mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan Rumah Zakat.
“Kepada tim Rumah Zakat, terima kasih. Al-Quran baru ini akan membantu meningkatkan semangat santri mengaji. Sebelum ada yang baru saja kami semangat, apalagi Qurannya baru dan bagus begini,” ungkap Fajri.
Fajri bercerita bahwa banyak halaman Alquran yang terlepas.
“Jadi kadang pas mau tilawah, juz 1 ga ada, langsung ke juz 3. Atau kadang lagi dari juz 2, langsung loncat ke juz 13. Kasian santri kecil yang baru masuk, mereka tidak paham Al-Quran yang dibaca halamannya tidak berurutan,” cerita Fajri (18th).
Selain itu Iyep Saefudin juga mengaku dirinya sangat suka belajar Al-Quran, karena saat membacanya dirinya merasa dekat dengan Allah.
“Tapi karena kondisi Quran yang sudah buram, saya yang pakai kacamata ini kesulitan membacanya. Saya khawatir salah membacanya,” tutup Iyep. (jwt/RZ)