KITA mungkin bisa meminta saran pada para praktisi homeschooling tentang cara membimbing anak kita berinteraksi dengan internet. Berikut pedoman Syekh Ismail Kamdar, yang dicetak di Jurnal Fitra .
Banyak dari kita memilih untuk mendidik anak-anak kita di rumah sebagai cara untuk melindungi mereka dari hal berbahaya di masyarakat, dan dari teman yang buruk.
Namun di belakang itu pikiran kita masih ada kekhawatiran: Bagaimana dengan elemen buruk di masyarakat dan pergaulan buruk yang dapat mereka akses secara online?
Berurusan dengan internet dan penggunaannya adalah topik yang sulit bagi para orang tua Muslim. Di satu sisi, internet penuh dengan situs web pembelajaran yang menakjubkan, dokumenter, video YouTube pendidikan, dan situs web Islami, dan juga merupakan cara yang bagus untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kode Error di Internet
Tips untuk Membimbing Anak Kita Berinteraksi dengan Internet
Kita juga menyadari ada sisi gelap dari internet. Ada situs-situs porno, cyberbully, situs-situs ekstremis yang memikat kaum muda Muslim untuk melakukan kekerasan, dan banyak hal lain yang kita harapkan tidak ada.
Tapi kita tidak bisa menghindarinya karena anak-anak memerlukan internet untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mereka. Kita memerlukan beragam saran dalam menemukan solusi untuk menghadapinya.
Mengetahui tentang dampak buruk dari internet telah menimbulkan kekhawatiran besar dari para orangtua.
Apakah kita mengizinkan anak-anak kita menggunakan internet? Pada usia berapa kita mengizinkannya? Bagaimana kita membatasi akses mereka ke situs web yang tidak menguntungkan?
Apa yang kita lakukan jika kita melihat seorang remaja di situs web yang amoral? Saya berharap bisa menjawab dalam artikel ini tentang dilema ini dan lebih banyak lagi.
Berikut beberapa langkah praktis untuk membantu anak Anda belajar menggunakannya secara bertanggung jawab:
1. Ajari mereka untuk bertanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan mereka
Tanggung jawab tidak hanya terkait dengan internet. Sebagai orang tua Muslim, sudah menjadi kewajiban kita untuk mendidik anak kita untuk bertanggung jawab.
Kita bisa melakukan ini dengan mengajari mereka tentang akhirat dan pertanggungjawaban atas perbuatan mereka.
Kita juga bisa melakukan ini dengan memberi mereka tanggung jawab sejak usia muda, alih-alih memanjakan mereka.
Karakter yang bertanggung jawab harus menjadi bagian dari siapa mereka, secara langsung maupun online, dan merupakan langkah pertama untuk penggunaan internet yang bertanggung jawab.
2. Diskusikan dengan mereka secara terbuka tentang bahaya internet
Orangtua harus transparan dengan anak-anak mereka tentang bahaya apapun. Tentu saja, percakapan perlu dibuat sesuai usia.
Tetapi anak-anak perlu tahu bahwa hal-hal buruk ada di internet, sama seperti di mana pun, dan mereka perlu tahu tentang banyak cara situs web ini dapat membahayakan mereka.
Seorang anak yang berpengetahuan lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh ke dalam perangkap online apa pun, terutama jika mereka menyadari mengapa sesuatu itu buruk dan bahaya yang dapat ditimbulkannya bagi mereka.
3. Memiliki aturan, kebijakan, harapan, dan akibat yang jelas
Komunikasi adalah kunci disiplin. Jika Anda ingin anak Anda mengikuti aturan Anda, maka aturan ini harus sangat jelas.
Orangtua harus menetapkan aturan dan kebijakan yang sesuai dengan usia untuk penggunaan internet.
Aturan tersebut dapat mencakup pembatasan waktu internet dan konsumsi data, dan mengizinkan
orangtua untuk sesekali memeriksa perangkat mereka untuk memantau penggunaan.
Harapan juga harus sangat jelas. Beri tahu anak Anda bahwa Anda memercayai dia dengan internet dan berharap mereka menggunakannya hanya untuk hal-hal yang diperbolehkan.
Demikian pula, akibat tidak memenuhi harapan dan melanggar aturan harus jelas dan ditegakkan. Beberapa dampak yang disarankan termasuk penyitaan perangkat, penangguhan hak akses internet, atau pembatasan penggunaan internet untuk tujuan belajar saja.
4. Untuk anak kecil, simpan perangkat internet di tempat terbuka
Anak-anak yang berusia di bawah dua belas tahun tidak membutuhkan perangkat seluler atau perangkat internet sendiri di kamar tidur mereka.
Untuk anak yang lebih besar, ini bisa diperdebatkan. Anak-anak yang lebih kecil harus diberi akses ke internet melalui komputer keluarga yang disimpan di tempat di mana orangtua dapat memantau penggunaannya.
Ini bisa berarti menyiapkan komputer di ruang duduk, ruang belajar, atau dapur, tetapi tidak di kamar tidur pribadi anak. Ini akan membantu mencegah mereka tersesat ke situs web yang salah.
Dengan anak yang lebih besar, orangtua perlu melakukan percakapan serius dengan satu sama lain tentang kapan waktu yang pantas untuk memberi mereka ponsel atau akses ke perangkat pribadi.
Akhirnya, saat mereka tumbuh, Anda perlu mulai lebih mempercayai mereka dan melepaskan mereka. Poin ini akan saya bahas lebih detail di poin enam.
5. Instal perangkat lunak yang memblokir situs web dan iklan yang tidak bermoral
Ada banyak alat yang tersedia secara daring untuk memantau situs web yang tidak bermoral dan memantau penggunaan internet.
Jika anak-anak Anda menggunakan internet saat Anda tidak ada di sana untuk mengawasi, Anda harus mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam keamanan internet yang baik. Pasang pemblokir iklan, pemblokir pornografi, dan pelacak situs web.
Beri tahu anak Anda bahwa hal-hal ini telah terpasang dan Anda akan memantau penggunaannya melalui alat ini.
6. Percayai anak remaja Anda dan beri mereka privasi
Seiring bertambahnya usia anak Anda, pada akhirnya Anda harus mulai memberi mereka ruang. Hal ini terutama berlaku untuk remaja.
Remaja membutuhkan privasi dan ruang untuk tumbuh. Jika mereka terus-menerus diawasi, mereka menjadi pemberontak dan sulit dihadapi .
Untuk memiliki hubungan yang baik dengan anak remaja Anda, Anda perlu memberinya privasi dan ruang itu.
Pada saat yang sama, remaja tersebut perlu mengetahui bahwa orangtua masih memegang kendali dan ada konsekuensi jika menyalahgunakan hak istimewa tersebut.
7. Atasi kesalahan secara realistis dan biarkan saluran komunikasi terbuka
Pada akhirnya, anak-anak Anda adalah manusia dan masih akan membuat kesalahan. Mengharapkan kesempurnaan dari mereka tidaklah praktis dan akan membuat mereka berbohong kepada Anda dan menjalani kehidupan ganda.
Bersikaplah praktis dalam menangani kesalahan anak Anda. Jangan biarkan emosi mendikte apa yang harus Anda katakan atau lakukan.
Ingatlah bahwa tugas Anda adalah membimbing mereka menuju jalan yang lurus, bukan untuk mengusir mereka.
Ajari mereka pentingnya istighfar dan taubat, tunjukkan cara-cara praktis untuk menghindari kesalahan lagi, dan berdiskusi secara jujur dengan mereka tentang godaan yang akan mereka hadapi pada setiap tahap kehidupan dan bagaimana mengatasinya.
Kiat-kiat ini akan membantu Anda menjaga hubungan baik dengan mereka, dan juga menjaga penggunaan internet mereka tetap halal dan bermanfaat. [My/Ln]