KIDDIE Wallet merupakan simulasi dompet digital untuk anak usia delapan sampai tujuh belas tahun. Gagasan tersebut diinisiasi oleh sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca Juga: Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi untuk Pantau Kesehatan Pasien Selama 24 Jam
Kiddie Wallet, Gagasan tentang Dompet Digital yang Berhasil Raih Medali Silver di Ajang Internasional
Ide Kiddie Wallet ini berhasil menyabet medali silver di ajang World Young Inventor Exhibition (WYIE) 2022 yang diselenggarakan di Malaysia tanggal 26-27 Mei.
Kiddie Wallet berhasil meraih penghargaan silver medal di pameran inovasi pelajar dan mahasiswa seluruh dunia yang rutin diadakan setiap tahun tersebut.
Mahasiswa yang membawa ide ini adalah Fadhli Widya Ramadhan dari Departemen Manajemen & Kebijakan Publik (DMKP) angkatan 2021, Afifah Ananda Putri dari Departemen Ilmu Komunikasi, angkatan 2019, dan Salma Nur Rahmasari dari DMKP angkatan 2021.
Dengan bimbingan dosen Mashita Phitaloka Fandia Purwaningtyas, S.I.P., M.A. dari Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, ketiganya melahirkan ide Kiddie Wallet sebagai sebuah aplikasi berbasis seluler untuk meningkatkan literasi finansial di Indonesia.
“Kami menggunakan ajang WYIE ini sebagai validasi atas ide yang kami usung, yaitu Kiddie Wallet.
Ternyata juri mengapresiasi ide yang kami usung dan mengatakan bahwa literasi finansial merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan sejak dini,” tutur Fadhli, Jumat (1/7).
Aplikasi Kiddie Wallet lebih kurang berupa simulasi dompet digital untuk anak usia 8 sampai 17 tahun.
Di dalamnya terdapat video pembejalaran dan permainan interaktif.
Mengutip data OECD PISA (2018), Fadhli menuturkan bahwa tingkat literasi finansial siswa di Indonesia merupakan yang terendah dari 20 negara yang terlibat dalam riset
Oleh karena itu, permasalahan tersebut harus segera diselesaikan supaya generasi mendatang tidak menemui penyesalan ketika menghadapi berbagai permasalahan keuangan di generasi mereka.
Berkaca kepada generasi sekarang saja, Fadhli dan timnya mengaku prihatin banyak orang jadi terpuruk karena pinjol (pinjaman online), dan lain sebagainya.
Fadhli mengaku antusias disertai takut pada awalnya ketika mengikuti WYIE 2022 Malaysia tersebut, sebab bagi Fadhli dan kawan-kawan ajang pameran inovasi internasional tersebut adalah yang pertama kali bagi mereka.
“Tapi alhamdulillah semua itu bisa dilalui dengan baik, kami bersyukur bisa mendapat silver medal.
Ini pengalaman pertama kami ikut di tingkat internasional, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kami dan juga teman-teman UGM lainnya,” tutur Fadhli.
Fadhli menegaskan bahwa dia dan timnya tidak akan berhenti sampai pameran inovasi internasional tersebut.
Ke depannya, Fadhli dan timnya akan mewujudkan ide Kiddie Wallet mereka tersebut jadi tidak hanya sebatas ide saja.
Fadhli dan kawan-kawan berharap mendapat berbagai dukungan untuk mengimplementasikan ide mereka tersebut, seperti inkubasi, pendanaan, dan lain sebagainya.
“Untuk harapan, kami ingin mengembangkan lebih lanjut ide ini. Mengingat kami mendapat respons bagus dari juri tentang urgensi literasi finansial di masa sekarang, terlebih di era gempuran panic buying dan gagal bayar pinjol (pinjaman online), tentu perlu pengetahuan tentang money management yang baik sejak dini.
Semoga ada dukungan untuk implementasi ide ini, baik dengan cara pelatihan, pendanaan maupun sebagainya dari pihak kampus atau pihak ketiga,” pungkas Fadhli. [Cms]
Sumber: ugm.ac.id