KIAT mendidik anak agar soleh dan solehah. Anak merupakan karunia sekaligus amanah yang Allah titipkan kepada kedua orang tua. Orang tua merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas pendidikan sang anak terlebih pendidikan agamanya yang menjadi bekal dunia akhirat.
Baca Juga: Mendidik Anak Remaja Laki-Laki dan Perempuan
Kiat Mendidik Anak agar Soleh dan Solehah
Allah ta’ala mengingatkan para orang tua di dalam firman-Nya,
ياأيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At-Tahrim: 6)
Makna ayat ini dijelaskan oleh para ulama,
“Wajib bagi orang tua mengajarkan agama dan kebaikan kepada anak-anaknya dan keluarganya serta pelajaran adab yang dibutuhkan oleh mereka.”
(Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an 18/196)
Maka sudah semestinya orang tua saling bekerja sama dalam mendidik anak, bersabar, melihat mana yang lebih bermaslahat bagi anak serta banyak berdoa kepada Allah karena hanya Allah yang kuasa mengubah keadaan hamba-Nya.
Berikut ringkasan kiat-kiat mendidik anak sesuai fase pemahamannya yang kami sarikan dari “Nashihati Lin Nisa'” hlm. 75-84 karya Syaikhoh Ummu Abdillah Al-Wadi’iyyah:
1). Anak dibimbing mengucapkan nama Allah sembari mengisyaratkan jarinya ke langit. Ini pendidikan tauhid sesuai fitroh mereka.
2). Bila ingin memberinya makanan seperti roti atau yang lain maka letakkanlah di tangan kanannya.
3). Bila makanan masih panas, janganlah engkau meniupnya karena hal itu dilarang Nabi. Dan anak-anak biasanya meniru apa yang dikerjakan orang tuanya.
4). Ketika anak sudah berumur satu tahun setengah atau sekitar itu bimbinglah ia membaca bismillah apabila hendak makan atau minum sehingga terbiasa.
5). Bila engkau melihat anak sudah mampu memahami rukun Islam, rukun iman dan Ihsan maka ajari dia.
6). Ajarkan anak tentang cara berwudhu yang benar.
7). Jika terhidang makanan di suatu wadah maka katakan kepadanya untuk mengambil makanan yang didekatnya.
8). Biasakan anak melakukan kebaikan dan bila sudah berusia tujuh tahun maka latih dirinya mengerjakan sholat.
9). Memisahkan tempat tidur anak-anak jika sudah berumur sepuluh tahun sebagaimana perintah Nabi.
10). Latih anak berpuasa jika hal itu tidak memberatkannya sehingga dia terbiasa dikala dewasa.
11). Ajarkan anak aqidah yang benar dan katakanlah kepadanya sebagaimana Nabi berkata kepada Ibnu Abbas, “Jagalah Allah niscaya Allah akan menjaga engkau..”
12). Berwasiatlah kepada anakmu dengan apa yang diwasiatkan oleh Luqman kepada anaknya, “Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan itu kezaliman yang teramat besar.” (Luqman: 13)
13). Ajari anak meminta izin apabila hendak masuk rumah atau ketika masuk kamar.
14). Ingatkan dirinya dari hal-hal yang dilarang agar dia menjauhinya.
15). Jelaskanlah makna ayat atau hadits yang kita bacakan kepadanya sesuai tingkat pemahamannya.
16). Ikatkanlah hatinya dengan Allah bukan dengan dunia.
17). Perhatikanlah hafalan Qur’annya dan ajari anak untuk menghafal meski hanya satu ayat setiap harinya.
18). Perhatikanlah pergaulannya jangan engkau biarkan anak-anakmu bergaul dengan anak-anak yang tidak baik supaya tidak meniru kejelekan mereka.
19). Jangan engkau biarkan anak-anak berada di luar rumah pada waktu senja karena saat itu syaithon sedang berkeliaran.
20). Adakalanya anak-anak dibiarkan menghibur dirinya karena apabila dia terus menerus dibatasi bermain, hal itu dapat mengurangi kecerdasannya dan membuat dirinya jemu.
21). Bersemangatlah mendorong anak bermajelis dengan orang-orang yang sholih.
Dari keseluruhan poin-poin di atas esensi pendidikan anak tidak terlepas dari pelajaran aqidah dan adab (etika).
Keduanya yang menjadi kunci utama kesuksesan orang tua tentunya setelah hidayah tawfiq dari Allah.
Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah dan jadilah teladan yang baik bagi anak-anak kita. [Cms]
https://t.me/manhajulhaq