BULLYING terjadi pada saat undangan Lunch atau Dinner. Undangan dinner seharusnya menyenangkan, acara makan dan kumpul-kumpul. Tapi, di situ kerap saya melihat adanya bullying.
Misal, antara teman, antara atasan pada bawahan, junior dan senior, acara kumpul-kumpul dan tertawa-tawa biasanya jatuh pada mentertawakan orang.
Saya yakin dalam pertemuan biasanya ada hati yang merasa tidak nyaman dengan sebab apapun.
Tapi, itu adalah risiko pergaulan, semakin banyak membuka pertemuan dan pertemanan semakin banyak hal yang menyakitkan dan melihat wajah sakit.
Baca Juga: Ingat Mie Ayam Si Koko Dekat JISc Kodam
Bullying Terjadi pada saat Undangan Makan Bersama
Bullying terjadi pada;
1. Wanita cantik dan famous tapi orang ingin dekat cuma enggak tahu gimana caranya, kadang hanya mem-bully dengan sindiran-sindiran, mengangkat sedikit kekurangannya agar orang peka bahwa dia ada kekurangan agar dia tidak tampak terlalu cantik. Biasanya ada unsur iri.
2. Siapa saja yang baik hati dan biasanya enak di-bully karena hatinya baik dan selalu tersenyum mau diomongin apa saja.
Tapi, saya baru tahu, hati-hati orang baik hati sekalipun, dia juga memendam ketersinggungan. Namun, bedanya dia mudah memaafkan karena baik hatinya itu dan juga karena baik hatinya itu, kemudian dia di-bully lagi.
3. Kalau yang heboh sudah pasti kena bully juga dan biasanya untuk memeriahkan suasana.
Tapi tahukah kamu, di balik senyum sumringahnya dia tampak pasrah dan tetap ada raut wajah tak sedap kalau di-bully keterlaluan walau tampaknya dia menikmati dan ikut tertawa dan membalas sesekali ketika jadi objek bully-an itu.
4. Bullying biasanya kalau orang iri hati, atau merasa diri lebih.
Hati-hati untuk sebuah kebaikan, misalnya memberitakan kita mau umrah atau anak ada yang lulus dengan nilai baik, sifat iri tetap ada. Dan, siap-siap untuk di-bully atau diomongin di belakang.
Ya…, pertemuan tanpa bullying cuma pertemuan yang niatnya karena Allah, bicara tentang Allah dan berakhir karena Allah.
Maka, tak heran ada beberapa orang yang lebih ingin berteman dengan Al-Qur’an, sendirian tanpa ada bullying yang menyakitkan.
Mengikuti tadabur Al-Qur’an atau halaqah Al-Qur’an malah hati jadi nyaman bukan rasa tak tenang berkepanjangan.
Apalagi dengan adanya pertemuan tambahan di WhatsApp group (maaf yaa tadi maksud aku ngomong begini, karena…).
Saat lunch atau dinner akan nyaman bila kita yang hadir punya tekad untuk menyenangkan kawan bukan menyenangkan diri sendiri dan mem-bully kawan.
Aku termasuk yang suka mengajak lunch dan dinner tapi aku termasuk yang enggak suka dengan suasana lunch dan dinner.
Mungkin karena aku baperan atau tergolong wanita berhati lembut tak tahan guncangan pertemuan.
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah salah satu kaum dari kalian menghina kaum yang lain, bisa jadi kaum yang dihina lebih baik dari pada yang menghina…” (QS. Al-Hujurat [49]: 11)
Wallahu’alam.
(Catatan Mam Fifi, September 2017)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
(Founder Jakarta Islamic School/JISc, Jakarta Islamic Boys Boarding School/JIBBS, Jakarta Islamic Girls Boarding School/JIGSc)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: