Chanelmuslim.com – “Bersabarlah pasti ada hikmah disetiap peristiwa.” Kata-kata ini seperti mantra yang akan kita dengar saat mengalami musibah atau kesedihan. Lalu bagaimanakah hakikat sabar itu sesungguhnya? Simaklah sebuah hadits berikut;
Dari Anas bin Malik, beliau berkata,
”Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Bertakwalah pada Allah dan bersabarlah.” Kemudian wanita itu berkata,”Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku dan belum mengetahuinya.” Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu bahwa orang yang berkata tadi adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian dia tidak mendapati seorang yang menghalangi dia masuk pada rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian wanita ini berkata,”Aku belum mengenalmu.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya kesabaran itu pada hentakan awal musibah.” (HR. Bukhari, no. 1283)
Dalam hadits tersebut Rasulullah memberi nasihat pada seorang wanita yang tengah menangis di kuburan. Tentu kita dapat mengira bahwa wanita tersebut baru saja ditinggal oleh salah seorang keluarganya. Namun, apa tindakan wanita itu ketika Rasulullah memberi nasihat agar bersabar? Ia justru menyuruh Rasul pergi dan berkata bahwa Rasul tidak merasakan apa yang tengah dirasakannya.
Apa yang dilakukan oleh wanita tersebut, seringkali kita pun mengalaminya. Kesedihan, amarah, kekesalan terkadang lebih menguasai kita sehingga emosi meluap menjadi tangisan berlebihan atau amarah yang keluar. Di saat musibah menimpa, kita terlupa bahwa semua terjadi atas kehendak Allah Ta’ala. Sehingga setelah luapan emosi tercurah, setelah banyak yang memberi nasihat, kita baru berpasrah dan bersabar. Dan ini bukanlah hakikat sabar yang sesungguhnya.
Mari selalu mengingat bahwa setiap kejadian adalah atas kehendak Allah. Setiap kesenangan dan kesedihan yang menimpa tentu telah Allah takdirkan. Saat kesedihan dan musibah menimpa, ingatlah Allah dan berdoalah pada-Nya, jangan bertanya mengapa dan kenapa. Yakinlah Allah memberikan yang terbaik. Inilah sabar saat hentakan pertama musibah menimpa kita. (w)
Referensi: rumaysho.com