KRONOLOGI Driver ShopeeFood di Yogyakarta Dianiaya Pelanggan, Ratusan Ojol Serbu Rumah Pelaku. Seorang pria berinisial T di Yogyakarta tengah menjadi perbincangan hangat warganet setelah diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang driver ShopeeFood beserta pacarnya.
T yang mengaku sebagai pegawai pelayaran itu kini menuai kecaman luas dari publik. Insiden tersebut memicu kemarahan komunitas ojek online.
Ratusan driver dari berbagai platform pun mendatangi kediaman T yang berada di kawasan Bantulan, Godean, Sleman, pada Sabtu (5/7/2025) dini hari sebagai bentuk solidaritas dan protes atas tindakan yang dianggap tidak manusiawi itu.
Pertikaian antara pelanggan dan driver ShopeeFood di Yogyakarta bermula pada Kamis malam (3/7/2025). AD (25), driver ShopeeFood, mengantarkan pesanan yang terlambat sekitar lima menit.
Keterlambatan ini disebabkan oleh sistem double order otomatis serta kemacetan lalu lintas akibat adanya kirab budaya.
Baca juga: 500 Ribu Ojol Gelar Unjuk Rasa Besar-Besaran dan Matikan Aplikasi pada 20 Mei 2025
Kronologi Driver ShopeeFood di Yogyakarta Dianiaya Pelanggan
Dalam tugas malam itu, AD ditemani oleh kekasihnya, AM (24), yang kerap ikut mengantar bila tujuan pengantaran berada di lokasi terpencil dan malam hari.
Setibanya di rumah pelanggan, AD disambut dengan nada bicara tinggi dari T. T menyampaikan, “Mau dikasih bintang berapa, Mas?” dikutip via Kompas.com (5/7/2025).
AD berusaha memberikan penjelasan dengan sopan bahwa ulasan bintang lima sangat penting bagi performa pekerjaannya, namun penjelasan tersebut tampaknya tidak diterima dengan baik.
Situasi mulai memanas ketika AM turut menjelaskan alasan keterlambatan. Saat itulah, T yang mengaku sebagai pegawai pelayaran diduga terpancing emosi.
Ketegangan pun berujung pada dugaan tindakan kekerasan fisik terhadap AM yang dilakukan oleh beberapa orang yang disebut sebagai kerabat T.
“Saya dijambak kiri dan kanan, dicakar. Kacamataku sampai lepas,” ujar AM, mengenang kejadian tersebut.
Setelah insiden tersebut, AD dan AM segera mengambil langkah hukum dengan melaporkan kejadian ke Polresta Sleman pada Jumat dini hari (4/7/2025).
AM turut menjalani proses visum untuk mendokumentasikan luka yang dialaminya, dan hasilnya telah diserahkan kepada pihak kepolisian sebagai bagian dari bukti.
“Kejadian ini tidak hanya menyisakan luka fisik, tetapi juga psikis. Saya harap ada keadilan untuk kami,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas solidaritas dari rekan-rekan sesama driver ShopeeFood di Yogyakarta yang memberikan dukungan moril, termasuk tawaran bantuan hukum untuk menghadapi proses yang berjalan.
Pada Sabtu dini hari (5/7/2025), ratusan pengemudi ojek online mengenakan jaket oranye memadati kawasan Bantulan, Godean, Sleman, mendatangi rumah T sebagai wujud solidaritas terhadap rekan mereka yang menjadi korban.
Namun, T diketahui sudah lebih dulu mengamankan diri ke Mapolsek Godean dan kemudian dipindahkan ke Polresta Sleman guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Wahyu Agha Ari Septyan, memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut.
“Terlambat dalam mengantar karena alasan dari driver ada double order. Di situ masyarakat merasa tidak terima dengan keterlambatan itu, terjadi cekcok,” jelasnya.
“Pacar drivernya ini ada luka cakaran dan merasa dijambak,” imbuhnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Setelah insiden mencuat, T akhirnya menyampaikan permintaan maaf di hadapan aparat kepolisian. Meski demikian, permintaan tersebut belum meredakan emosi para driver ojek online.
Massa tetap merasa tidak puas dan sempat kembali mendatangi kawasan Bantulan sebagai bentuk protes lanjutan.
Untuk mencegah potensi kericuhan lebih luas, aparat kepolisian melakukan pengamanan dengan menghadang massa di pertigaan Bantulan. Namun, situasi sempat memanas.
Ketegangan yang terjadi menyebabkan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan, termasuk sebuah mobil dinas milik Polsek Godean yang ikut terdampak. Hingga kini, proses hukum terhadap T masih berjalan di Polresta Sleman.
Pihak kepolisian menyatakan tengah mendalami seluruh laporan dan bukti yang disampaikan oleh korban untuk memastikan penanganan kasus berjalan sesuai prosedur. [Din]