Menjaga hati dan lisan bisa membuat seseorang istiqamah. Dua hal tersebut harus kita perhatikan baik-baik. Hal paling awal yang harus dijaga agar seseorang bisa istiqamah adalah menjaga hati.
Baca Juga: Istiqamah Tilawah Pasca Ramadan
Menjaga Istiqamah dengan Menjaga Hati dan Lisan
Apabila hati seseorang baik, maka akan baik anggota tubuhnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits anNu’man bin Basyir riwayat al-Bukhari dan Muslim (hadits ke-6 Arbain anNawawiyyah).
Setelah menjaga hati, selanjutnya adalah menjaga lisan agar tidak mengucapkan ucapan-ucapan yang dilarang Allah.
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
Pada pagi hari, seluruh anggota tubuh anak Adam semuanya tunduk pada lisan, dan berkata: (wahai lisan), bertakwalah kamu kepada Allah atas (keselamatan) kami.
Karena keadaan kami tergantung engkau. Jika engkau istiqomah, kami akan istiqomah. Jika engkau menyimpang, kami (juga) menyimpang (H.R atTirmidzi dari Abu Said al-Khudry, al-Munawy menyatakan bahwa sanadnya shohih dalam Faydhul Qodiir).
Sesuai juga dengan kelanjutan lafadz hadits ini, bahwa setelah Rasul memberikan wasiat untuk beriman dan beristiqomah, Sahabat Nabi Sufyan bin Abdillah bertanya lagi:
مَا أَكْثَرُ مَا تَخَافُ عَلَيَّ
Apakah yang paling banyak engkau takutkan terhadapku?
فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلِسَانِ نَفْسِهِ ثُمَّ قَالَ هَذَا
Kemudian Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memegang lisan beliau sendiri, kemudian berkata: Ini (riwayat Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati adz-Dzahaby).
Hal itu menunjukkan bahwa untuk bisa istiqomah, seseorang harus menjaga lisannya.
[Cms]
http://telegram.me/alistiqomah