Dalam mencapai tujuan akhir keluaga yaitu surga, keluarga muslim membutuhkan sebuah visi parenting. Visi ini jelas tergambar dalam al qur”an.
Baca Artikel Sebelumnya: Me-Reset Arah Parenting dalam Keluarga
“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon : 74)
Dari ayat di atas kita menemukan bahwa visi parenting keluarga muslim ada tiga hal:
Visi Parenting untuk Keluarga Muslim
1. Pasangan
Kita dan pasangan kita merupakan satu tim yang tidak bisa dipisahkan karenanya harus mempunyai visi dan misi yang sama. Langkah awalnya dengan memilih pasangan yang sholih dan mempunyai pemahaman agama yang baik.
Jika pada satu ketika kita dan pasangan mempunyai perbedaan pandangan, percayalah ini merupakan hal biasa dalam rumah tangga. Kuncinya adalah komitmen dan kompromi. Membangun komunikasi yang intens dan baik. Karena yang namanya berkeluarga itu sepanjang hayat bahkan hingga ke surga.
2. Keturunan yang menyejukan pandangan
Keturunan yang menyejukan pandangan adalah buah dari ketaqwaan dan pemahaman kita akan Islam, Iman dan kesungguhan itu sendiri. Berhubungan dengan intensitas hubungan kita pada Allah.
3. Pemimpin atau imam
Tugas seorang pemimpin sangatlah berat. Tidak sekedar mencari nafkah tapi lebih besar dari itu, memelihara seluruh anggota keluarga kita dari siksa api neraka.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim : 6)
4. Ketaqwaan.
Taqwa artinya memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan atau petunjuk Allah. Taqwa juga bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan. Taqwa adalah karakter, sikap, prilaku dan kebiasaan. Dia hasil dari iman.
Ayah Bunda selalu ada waktu untuk menyetel ulang arah dan tujuan parenting kita. Bahkan sebaiknya dilakukan terus menerus. Selalu ada waktu untuk belajar dan mengevaluasinya. Di antara kegelisahan kita sebagai orangtua, selalu dengan doa kita menyertai segala usaha. [My/Ln]