DENGAN siapa di surga? Ini adalah judul asli tulisan Uttiek M. Panji Astuti yang menggambarkan bagaimana romantisnya kisah cinta Abu dan Ummu Darda dalam unggahan Instagram-nya pada 21 April 2022.
“Cinta itu given (terberi) atau construct (dibangun)?”
Pertanyaan menarik itu diajukan seorang mahasiswa S3 yang meminta saya menjadi salah satu narasumber dalam risetnya tentang interfaith marriage.
Menurut saya, keduanya betul. Cinta yang given akan Allah hadirkan berupa perasaan sakinah, mawadah, wa rahmah, yang bisa didapat seiring dengan ketaatan yang dilakukan.
Tanpa ketaatan pada-Nya, mustahil rasa itu akan tumbuh di hati.
View this post on Instagram
Berikutnya, cinta juga juga harus dibangun. Karena sejatinya, ta’aruf yang dilakukan suami-istri itu berlangsung seumur hidup.
Baca Juga: Kezuhudan Abu Darda
Kisah Cinta Abu dan Ummu Darda
Kisah romantis ditunjukkan pasangan Abu Darda’ dan Ummu Darda’. Bukan sekadar pernikahan di dunia, namun mereka berjanji untuk “menikah kembali” di akhirat kelak.
Ia seorang alim berilmu yang cerdas.
Guru-gurunya adalah para sahabat utama seperti Ibunda Aisyah, Salman Al Farisi, Abu Hurairah, Kaab bin Ashim Al Asy’ari, dan tentu saja suaminya sendiri Uwaimir bin Zaid Al Anshari yang dikenal sebagai Abu Darda’.
Sebelum suaminya meninggal, Ummu Darda’ sempat “meminang” suaminya untuk bersama di surga. Perkataannya sangat terkenal hingga dicatat sejarah.
“Wahai Abu Darda’, sesungguhnya engkau meminangku pada kedua orangtuaku di dunia, maka mereka menikahkan aku denganmu. Dan, sekarang aku akan meminangkan diriku denganmu di akhirat.”
Lantas Abu Darda’ menjawab, “Jika engkau ingin menjadi istriku di surga, janganlah menikah lagi setelah aku meninggal dunia.”
Ini sesuai dengan hadis, “Wanita mana pun yang ditinggal mati suaminya, kemudian si wanita menikah lagi, maka dia menjadi istri bagi suaminya yang terakhir.” [HR Thabrani].
Ummu Darda’ memegang janjinya. Ia menolak setiap pinangan yang datang, termasuk dari Khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Sekalipun waktu itu Ummu Darda’ masih muda dan cantik.
Ia menolak dengan santun dan berucap, “Aku tidak akan menikah lagi dengan seorang pun di dunia sampai menikah dengan Abu Darda ‘ di dalam surga, insya Allah.”
Adakah kisah cinta yang seromantis mereka?[ind]