PERTAMA kalinya dalam sejarah liga sepak bola Jerman, Bundesliga, seorang wasit menghentikan sejenak pertandingan untuk membiarkan pemain Muslim berbuka puasa. Hal tersebut terjadi dalam pertandingan antara Mainz melawan Augsburg yang digelar Rabu, 6 April 2022.
Baca Juga: Pertandingan MU Ditunda, Makanan yang Ada Disumbangkan ke Badan Amal Muslim
Pertama dalam Sejarah Liga Sepak Bola Jerman, Seorang Wasit Menghentikan Pertandingan untuk membiarkan Pemain Berbuka Puasa
Wasit tersebut mengizinkan bek Mainz 05 bernama Moussa Niakhate berbuka puasa pada menit ke-65. Dilaporkan oleh The Independent, Moussa pun mengucapkan terima kasih atas izin yang diberikan untuk sekadar membatalkan puasanya dengan minum air.
Masih dalam pertandingan Bundesliga, pada pertandingan RB Leipzig melawan Hoffenheim yang digelar Senin, 11 April 2022, wasit bernama Bastian Dankert juga mengizinkan pemain RB Leipzig, Mohamed Siamakan untuk berbuka puasa.
Sementara itu, dalam sejarah liga sepak bola Eropa, sebenarnya hal ini juga sudah sering dilakukan dalam pertandingan-pertandingan liga Inggris.
Dikutip dari aboutislam.net, pada Ramadan tahun lalu, dalam pertandingan antara Leicester City melawan Crystal Palace, pertandingan dihentikan sementara untuk mengizinkan pemain Leicester City, Wesley Fofana berbuka puasa.
Wasit Graham Scott menghentikan permainan pada menit ke-35. Para pemain pun ikut menunggu Wesley berbuka puasa.
Dalam unggahan di twitternya, Wesley pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mengizinkannya untuk berbuka dan mengatakan bahwa itulah yang membuat sepak bola menjadi indah.
Dari peristiwa ini, kita bisa melihat bagaimana para atlet tetap berpuasa walaupun harus menjalani pertandingan yang cukup melelahkan.
Sebuah studi FIFA Medical Assessment and Research Center (F-MARC) menetapkan bahwa pemain sepak bola yang menjalankan puasa Ramadan di lingkungan yang terkendali tidak menunjukkan masalah dalam kinerja fisik dan fisiologis mereka.
Jadi, berpuasa tidak memengaruhi performa mereka dalam bermain sepak bola. Studi lain yang diterbitkan pada Mei 2012 di jurnal ilmu olahraga menunjukkan bahwa secara umum, puasa Ramadhan memiliki efek kecil pada kesehatan dan kebugaran fisik.
Sahabat Muslim, semoga hal ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap produktif selama Ramadan.
Jangan sampai alasan berpuasa membuat kita bermalas-malasan. Mari isi Ramadan kita dengan banyak beribadah dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. [Cms]