ChanelMuslim.com- Panahan merupakan olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah. Perkembangan olahraga panahan cukup pesat juga di Indonesia, salah satunya club panahan King’s Archery School yang mengikuti perlombaan “Depok Archery Invitation” event ini dilselenggarakan oleh Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Pengurus Cabang Kota Depok pada 17 – 20 Maret 2022.
Manager Club King’s Archery, Susilowati mengatakan, sebanyak 27 peserta lomba panahan Depok Archery Invitation diikuti peserta didiknya dari berbagai kategori panahan.
“Kurang lebih sekitar 27 peserta dan Alhamdulillah semua rata-rata masuk kualifikasi, pada Kamis kemarin kategori umum 70 meter membawa pulang 4 medali emas. Kita ikut semua dari mulai kategori pemula, U15, U12, Umum dan semua devisi kita ikut,” ujarnya kepada Chanelmuslim.com saat ditemui di D’Kandang Amazing Farm Kota Depok.
Baca Juga : Perpani Kota Depok Siapkan Atlet Menuju Porprov 2022
Saat ditanya mengenai target anak-anak setelah mengikuti perlombaan tersebut, ia berharap anak-anak mampu menghadapi tantangan, memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk mencapai target.
“Sebenarnya aku hanya ingin anak-anak bisa maju dan menguji mentalnya saja, untuk menambah pengalaman dan jam terbang mereka. Selebihnya kalau mereka jadi pemenang itu bonus,” sambungnya.
Susilowati juga sempat menceritakan visi misi berdirinya club King’s Archery School adalah sekaligus mencari bibit-bibit terbaik pemanah Indonesia kedepannya.
“Kami berharap anak-anak dari club yang kami bina bisa kejenjang yang lebih tinggi melebarkan sayapnya, goalsnya Pelatnas,” harapnya.
Ibu dari anak-anak club King’s Archery ini menjelaskan, memanah adalah olahraga sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan memanah bisa dilakukan siapa saja. Orang dewasa hingga anak-anak.
“Panahan itu sebenarnya tidak ada batas umur, tapi untuk pemula umur 6 tahun juga bisa, tergantung. Ada anak 8 tahun nembaknya sudah bagus, walaupun mereka datang bareng belum tentu mereka bisanya sama,” ungkapnya.
Susilowati mengingatkan panahan adalah olahraga yang tidak bisa instan dikuasai, menguasai tehnik dan alat memanah adalah hal penting. kepercayaan diri ini menjadi penting saat seseorang semakin menguasai teknik memanah.
“Karena memanah itu tidak bisa sekali dua kali latihan langsung bisa, proses. Kalau di King’s, bagi mereka yang masih baru dan punya niat serius kita pinjamkan alatnya sebulan sampai dua bulan, dan ternyata minat mereka harus punya alatnya. Ibarat alatnya itu seperti belahan jiwanya, jadi mereka harus tahu dan makanya harus punya sendiri,” ujarnya lagi.
Baca Juga : Arum Nazlus, Atlet Cilik Indonesia Juara Panahan Berkuda Internasional
Ia menambahkan, pemanah haruslah membekali dirinya dengan ilmu dan persiapan teknis. Pemanah harus memahami bagaimana gerakan tubuhnya dan fungsi alat panahan dalam membantunya mencapai target.
“Proses King’s saat di lapangan, mereka saling tegur sapa lalu pasang alat masing-masing kakak bantu adik, adik bantu kakak. Ketika engak bisa baru dibantu pelatih. Hal ini dilakukan untuk anak-anak belajar supaya kenal alatnya. Dari situ anak-anak muali pasang target, lalu pemanasan berdoa baru nembak,” jelas ibu dua anak itu.
Selain membekali anak-anak dengan ilmu dan persiapan teknis, ia juga menjungjung tinggi dan menanamkan sikap tanggung jawab, sopan santun, solideritas dan tentunya landasan iman.
“Aku sebagai ibunya anak-anak di King’s saya selalu membiasakan anak-anak untuk mandiri yang utama. Saya juga selalu mengingatkan kalau kamu mau jadi atlet hebat, kamu harus good atitude, mau sebesar apapun skor kamu di lapangan tapi kamu bad atitude, kamu nothing karena club itu seperti sekolah Paud karena kita membentuknya dari 0. Saya selalau bilang kita satu keluarga, keluarga itu saling membantu saling menolong suka duka sama-sama. Karena panahan olahraga sakral ya, sunnah jadi hatinya harus dijaga,” pungkasnya.[wmh]