NAMANYA Sajjad, “Assalamu’alaikum..Ummi”, begitu wajah polosnya sumringah. Berdiri depan pintu rumah sambil menenteng tas sekolah dan tempat minum.
Aku lega. Alhamdulillah, akhirnya dia pulang. Aku baru saja membacakan Al Qur’an sambil memohon pada Allah agar anak ini segera pulang.
Aku sudah capek mencari ke sana sini ..keliling kampung simprug.
Sajjad belum pulang sekolah dari TK-nya di Al Furqon.
Baca Juga: Kisah Secangkir Kopi
Sepenggal Kisah Tentang Sajjad
Aku sangat yakin bahwa menyibukkan diri dengan Al Qur’an akan membawa seseorang pada banyak kebaikan.
Termasuk di antaranya diberikan oleh Allah apa yang diinginkan. Salah satu buktinya adalah ya ituu..dia pulang.
Pernah beberapa kali hilang di tempat umum, saat wisata musim Lebaran atau jalan-jalan di mall. Selalu rasanya seperti ada kekuatan yang menyedot darah dan persendian. Bener-bener lemes.
Alhamdulillah ceritanya berakhir baik. Sajjad ditemukan Satpam lalu diumumkan lewat pengeras suara.
Anak yang tak bisa anteng. Kelihatannya ini nurun dari aku.
Pikirannya dalem. Deep thinking. Kalau ini keturunan Abinya SHL. Dia juga suka singkat namanya dengan SHL. Sajjad Hisbulhaq Lubis.
Alhamdulillah bisa diterima di Universitas Mercubuana jurusan Arsitektur dengan mengandalkan sertifikat hafalan Al Qur’an dari pesantrennya di Darul Qur’an Mulia.
Aku makin melihat bahwa dia selalu beruntung. Hidupnya kok ya…sangat bergelombang.
Pesanku selalu, “Sajjad jika kamu berhasil dalam hidup, jangan lupa undang dan layanilah semua Ustaz dan guru guru kamu. BAHAGIAKAN MEREKA, NAK”.
Malam ini, dia juga mengganggu istirahat aku dengan salamnya yang keras,
“Assalamu’alaikum Ummi…besok gimana Kak Nia? Sudah siap ya…bla bla bla”.
Lalu adik-adiknya ditanya tentang performa panitia dan Kakak Mentor di sanlat ramadan amarapura hari pertama tadi. Semua itu dilakukan buat bahan evaluasi nanti.
Adik-adiknya senang. Menjawab dengan berbinar. Mereka paling suka diajak ngobrol Sajjad. Katanya, ini Kakak paling keren. Bisa nyanyi dan ….ganteng.
Ah ganteng enggak terlalu penting sayang! Yang paling penting Allah ridho. Kalau ganteng itu mah bonus.
Sahabat-sahabat FB yang baik hatinya…aku minta tolong ya. Tolong do’akan Sajjad. Agar Allah berkenan menghantar dia ke jalan keridhoan. Ke jalan Dakwah Islam.
Terima kasih sudah mau membaca sepotong kisah dari anak ketiga kami ini.
Jazakumullahu khoiron katsiron.
(Catatan Ustadzah Kingkin Anida . Sumber Facebook)