ChanelMuslim.com – Menenggang perasaan orang lain penting dalam pergaulan. Sebuah sikap yang datang dari hati yang lembut. Dikenal sebagai bentuk kearifan lokal orang Jawa.
Tepo seliro membuat kita berpikir sebelum berkata. Agar kata-kata yang disampaikan punya efek positif. Konsekuensi selanjutnya, ada pada tindakan yang tertata.
Baca Juga: Ba’ayun, Kearifan Lokal di Masjid Suriansyah Kota Banjarmasin
Memaknai Tepo Seliro, Kearifan Lokal Orang Jawa
Beberapa contoh sederhana tentang arti tepo seliro membuat kita perhatian:
1. Jika memelihara binatang peliharaan, dan kotorannya mencemari udara/tanah/rumput tetangga akan segera dibersihkan.
2. Membuang sampah tidak di bak sampah tetangga, agar tidak menggangu hak tetangga.
3. Tidak ngebut saat melintas di lingkungan sekitar.
4. Mengklakson mobil hanya jika perlu saja. Bahkan klakson jarang digunakan. Lebih baik berhenti dan menunggu saat ada warga yang melintas.
5. Berusaha untuk bertegur sapa, salam dan senyum saat berpapasan dengan tetangga. Atau minimal memberi anggukan pada tetangga di lingkungan sebagai bentuk respek.
6. Ketika membangun atau merenovasi rumah, datang silaturahim dan permisi ke tetangga terdekat.
7. Konstruksi talang air / aliran kran air yang keliru hingga mengakibatkan kebocoran pada dinding tetangga segera diperbaiki. Sebaiknya diperhitungkan saat membangunnya.
8. Tidak parkir kendaraan ‘sembarangan’ di depan rumah tetangga tanpa ijinnya. Menghormati hak jalan dan hak ruang terbuka untuk tetangga itu sangat penting.
9. Menyantuni anak anak yatim di lingkungan dan memberdayakan tetangga yang tidak punya pekerjaan.
10. Berusaha menolong semampu nya saat tetangga minta tolong.
Semoga kita bisa tepo seliro. Oke?
Catatan Ustazah Kingkin Anida di akun Facebook pada 6 September 2020 pukul 13.28.[ind]