KEPRIBADIAN dan peran istri itu sangat berpengaruh kepada keistiqamahan ibadah, akhlak dan perilaku suami serta kondisi kejiwaan dan mentalitas kepemimpinan suami dalam keluarga. Karena itu, Islam telah menetapkan adab memilih calon istri agar bisa membangun keluarga berlimpah kebaikan dan keberkahan.
Adapun adab memilih calon istri sebagai berikut:
1. Wanita muslimah yang shalihah
Wanita muslimah yang shalihah yang tumbuh dan dibesarkan dalam pendidikan keluarga yang shalih dapat membantu suami lebih kokoh sebagai pemimpin keluarga dan mendukung suami untuk meraih sukses dalam profesi dan karirnya. Pantaslah jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah.” (HR. Muslim)
Jika suami dan istri sama-sama shalih, maka mereka mudah untuk bermitra dalam proses pembangunan keluarga sebagai ibadah di sisi Allah serta bisa bersama-sama membangun generasi terbaik dan mewujudnya keluarga yang bahagia di dunia dan akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan arahan dalam memilih calon istri itu bisa karena hartanya, kecantikannya atau keturunannya. Namun yang terbaik didasarkan oleh agamanya, karena akan menghadirkan rahmat, berkah, keberuntungan dan kebahagiaan bagi keluarga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Perempuan itu dinikahi karena empat hal yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah yang baik agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu Majah)
Jika istri itu dari wanita yang shalihah maka ia bisa menjadi istri yang taat kepada suami, amanah terhadap hartanya dan tidak menyakitinya. Juga ia mampu melaksanakan tugas sebagai ibu pendidik bagi anak-anaknya, bisa menjaga kehormatan dirinya dan keluarganya serta tegar dan sabar dalam megatasi berbagai permasalahan dalam berumah tangga.
Allah berfirman:
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Karena itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)” (An-Nisa: 34)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ditanya siapakah istri yang paling baik? beliau bersabda:
. الَّتِي تسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بمَا يَكْرَهُ
“Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. Nasai dan Ahmad)
Suami tidak perlu repot mendidik agama istri ketika ia sudah memiliki istri shalihah, setelah menikah maka suami mudah bergandengan dengan istri untuk beribadah kepada Allah hingga akhir hayat dan ringan untuk berkorban dalam mewujudkan keluarga yang bahagia, diberkahi dan diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.
Baca Juga: Inspirasi Kecerdasan dari Seorang Istri
Memahami Adab Memilih Istri
2. Berakhlak mulia
Ketika istri itu berakhlak mulia maka ia akan berprilaku yang selalu menyenangkan suami, juga bersikap lemah lembut dalam segala urusan, bersyukur atas semua nikmat dari Allah dan berterimskasih atas segala kebaikan dari suami sehingga bisa mengagumkan dalam segala keadaan.
Rumah akan selalu terasa teduh dan keluarga merasa tenang jika dihuni oleh istri yang bisa bersikap sabar dan lembut, tidak bersikap kasar dan jauh dari tindakan kekerasan kepada suami, anak, pihak mertua dan yang lainnya.
3. Subur dan bisa melahirkan
Salah satu tujuan pernikahan adalah memperbanyak keturunan. Sedangkan setiap suami difitrahkan merasa senang dan bangga jika memiliki keturunan. Rasulullahpun merasa bangga jika memiliki umat yang banyak .
Karena itu, pilihlah wanita shalihah yang subur untuk menjadi istri agar bisa melahirkan keturunan yang bisa dibanggakan di dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَزوَّجوا الودودَ الولودَ فإنِّي مكاثرٌ بِكمُ يومَ القيامةِ .( رواه ابن حبان )
“Nikahilah (wanita) yang penuh kasih dan subur bisa melahirkan, karena aku bangga dengan kalian yang banyak dihadapan umat yang lain.” (HR. Ibnu Hibban)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun Instagramnya @aanrohanah_16.
[Ln]