Keshalihan Istri Itu Kebahagiaan Suami

Keshalihan Istri Itu Kebahagiaan Suami

TENTU saja di dunia ini banyak sekali yang bisa membuat suami bahagia. Tetapi yang paling bahagia jika ia sudah bisa berjodoh dengan seorang istri yang shalihah yang selalu bisa menyenangkannya dan bisa mendidik anak-anaknya menjadi generasi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa . Allah berfirman:

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا ( الفرقان: 74 )

“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Baca Juga: Doa Terbaik untuk Keshalihan, Kesuksesan dan Kebahagiaan Anak

Keshalihan Istri Itu Kebahagiaan Suami

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag (@aanrohanah_16)

Rasulullah subhanahu wa ta’ala bersabda:

الدنيا متاع، وخير متاع الدنيا المرأة الصالحة

“Dunia itu kesenangan, dan sebaik- baiknya kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah”. (HR. Muslim)

Suami akan bertambah kebahagiaannya, jika setelah berjodoh dengan istri shalehah, diberi rizki untuk memiliki rumah milik pribadi, kendaraan yang menyampaikan pada tempat tujuan dan bertetangga dengan orang-orang yang shaleh. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أربعٌ من السعادةِ : المرأةُ الصالحةُ ، والمسكنُ الواسعُ ، والجارُ الصالحُ ، والمركبُ الهنيءُ

“Empat macam kebahagiaan yaitu: istri yang shalehah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman.” (HR. Ibnu Hibban)

Jadi berdasarkan hadits di atas, kebahagiaan suami yang paling utama itu jika memiliki istri shalehah yaitu wanita yang taat kepada syariat agama, sehingga ia disiplin dalam melaksanakan shalat fardhu, shaum di bulan romadhan, taat kepada suami, selalu menyenangkan, bisa menjaga kehormatan diri dan mampu menjaga harta suaminya.

Istri shalihah seperti itu sangat diisitimewakan oleh Allah sehingga diberikan kebebasan masuk surga dari pintu yang ia suka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إذَا صَلَّت المَرأةُ خَمسَها وصَامَت شَهرَهَا وأَحْصَنَتْ فَرجَهَا وأَطَاعَتْ بَعْلَها دَخَلَت مِن أَيّ أَبوابِ الجَنّةِ شَاءَت

“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan romadhan, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari salah satu pintu yang dia kehendaki.” (HR. Daelamy dan Ibnu Zanhaweh).

Kebahagiaan suami juga tergantung kepada kemampuan istri shalihah dalam menjaga kesetiaan cinta dan kasih sayang, mengendalikan emosi, bersabar dalam menghadapi kesulitan ekonomi dan tetap tabah dengan kekurangan suami serta mampu mengatasi konflik dalam rumah tangga, juga bersabar menghadapi musibah dan cobaan yang menimpa mereka. Rasulullah bersabda:

لاَ تُؤْذِي امْرَأَةُ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنْ الْحُوْرِ الْعِيْنِ لاَ تُؤْذِيْهِ قَاتَلَكَ اللهُ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكَ دَخِيْلٌ يُوْشِكُ أَنْ يُفَارِقَكَ إِلَيْنَا

“Janganlah seorang isteri menyakiti suaminya di dunia, niscaya isterinya yang bidadari berkata: “Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu. Sesungguhnya dia di sisimu hanyalah orang yang mampir. Sebentar lagi dia akan berpisah denganmu untuk berpulang kepadaku.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Suami akan merasa bahagia jika istri dengan keshalehannya bisa pandai bersyukur kepada kebaikan suami dalam segala keadaan baik saat dapat mencukupi ataupun saat kekurangan. Sehingga bisa diterima dengan baik, diapresiasi dan dikelola hingga berkah bagi keluarga.

Rasulullah menjelaskan tentang sebab wanita banyak yang menjadi penghuni neraka yaitu:

يَكْفُرْنَ العَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Karena mereka mengingkari suami, mereka mengingkari kebaikan. Jika Engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka bertahun-tahun lamanya, kemudian mereka melihat darimu sesuatu ( kesalahan), maka mereka mengatakan: ” Aku sama sekali tidak melihat satu kebaikanpun darimu” (HR.Bukhari dan Muslim)

Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]