Ibadah Menjadi Keindahan karena Cinta
BETAPA indah dan nikmatnya suami istri saat mengutamakan cintanya kepada Allah subhanahu wata’ala. Sehingga sepanjang siang hari sangat sibuk bekerja, tetapi bisa mengalahkan sebagian tidurnya di malam hari untuk merasakan nikmatnya saat melakukan shalat tahajjud dan berdoa seperti doa Robiatul Adawiyah,
“Yaa Rabb, tenggelamkanlah aku dalam mencintai-Mu hingga tak ada sesuatupun yang mengangguku dalam berjumpa dengan-Mu.”
Walaupun begitu, suami istri setiap selesai shalatnya di malam hari merasakan resah seperti rasa cemasnya Abu Bakar dalam doanya selalu menangis karena khawatir persembahan ibadah malamnya kepada Allah akan diterima hingga berhak bahagia ataukah akan ditolak hingga menjadi nestapa.
Baca Juga: Amalan yang Nilai Ibadahnya Lebih dari Unta Merah
Ibadah Menjadi Keindahan karena Cinta
Walaupun begitu, suami istri terus merindukan untuk selalu berjumpa dengan Allah. Sehingga mereka menyiapkan waktu agar bisa banyak mendekat kepada Allah, beribadah yang khusyuk dengan harapan diterima amal ibadahnya, dilipat gandakan pahalanya serta diampuni segala kesalahannya.
View this post on Instagram
Suami istri yang mencintai Allah sepenuh hati akan selalu merasakan kenikmatan dan keindahan beribadah kepada-Nya, sehingga beribadah kepada Allah bukan lagi karena berharap masuk surga dan selamat dari api neraka, tetapi benar-benar karena cintanya.
Karena itu, jika Allah memberikan nikmat dunia berupa nikmat keluarga, nikmat harta, jabatan atau kekuasaan semuanya dimanfaatkan untuk beribadah dan beramal shaleh agar mendapatkan kenikmatan yang lebih besar dari Allah baik di dunia maupun di akhirat , terutama agar bisa berjumpa dengan Dzat Allah yang sangat dicintainya di surga.
Suami istri menyadari betapa pentingnya saling mencintai kepada pasangan, tetapi mereka tidak akan merasakan nikmat dan indahnya bercinta kepada pasangan tanpa cinta mereka kepada Allah, sebab mereka akan kehilangan cinta Allah, kasih sayang dan limpahan nikmat, rahmat dan berkah dari-Nya.
Suami istri itu tetap menjadi hamba Allah, bukan hamba pasangannya, sehingga cinta kepada pasangan tidak akan mengalahkan ibadahnya kepada Allah SWT dan taatnya istri kepada suami selalu dibingkai dalam ketaatannya kepada Allah.
Ibnul Qayyim berkata: “Bila engkau mencintai Allah tapi engkau tidak tunduk kepadaNya, maka engkau bukanlah hamba-Nya. Jika engkau tunduk kepada-Nya tapi engkau tidak mencintai-Nya, maka engkau bukanlah hamba-Nya. Engkau baru seorang hamba yang benar bila mencintaiNya dan tunduk kepada-Nya.
Suami istri yang sudah merasakan nikmat dan indahnya mencintai Allah, maka akan selalu memohon perlindungan kepada Allah dari hal-hal yang menjauhkannya dari Allah dan berjuang untuk menghadapi setiap hambatan yang akan menghalanginya beribadah kepada Allah.
Suami istri akan sibuk memanfaatkan segala sesuatunya untuk dipersembahkan sebagai ibadahnya kepada Allah melalui ibadah yang wajib dan ibadah yang sunnah, menjadikan keluarga sebagai pondasi peradaban mulia, memberikan kepedulian yang besar pada maysyarakat dan lingkungannya serta aktifitas dakwah untuk kejayaan agama-Nya.
Karena itu, pantaslah definisi Ibadah itu adalah:
العبادة هي اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأقوال والأفعال الظاهرة والباطنة
“Nama yang komprehensif untuk semua yang Allah cintai dan senangi baik prilaku dzahir maupun tindakan batin.”
Suami istri akan merasakan lebih nikmat lagi dalam beribadah jika disebabkan oleh cinta dan syukurnya kepada Allah. Karena Allah membalas hidupnya dengan lebih bahagia dan lebih sejahtera. Rasulullah bersabda, Allah berfirman (dalam hadits qudsi):
يَا ابْنَ آدَمَ ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى ، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ ، وَإِلاَّ تَفْعَلْ مَلَأْتُ يَدَيْكَ شُغْلاً ، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ
(رواه الترمذي )
“Wahai anak Adam, persembahkanlah dirimu untuk beribadah kepadaku, aku akan mengisi dadamu dengan kekayaan dan aku akan menghilangkan kemiskinanmu. Sedangkan jika engkau tidak melakukannya maka aku akan buat kamu sangat sibuk bekerja dan aku tidak akan menghilangkan kemiskinanmu.” (HR. Tirmidzi dan disahkan oleh al-Albani)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]