ChanelMuslim.com – Sahabat remaja yang hebat di masa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Banyak sekali sahabat remaja yang hebat di masa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
Masa remaja termasuk masa yang potensial untuk peningkatan berbagai potensi dan keahlian anak-anak remaja. Sehingga di masa Nabi banyak terdapat remaja yang menjadi sahabatnya dan berprestasi dalam banyak hal.
Ini menunjukkan bahwa para orang tua hendaknya bisa memanfaatkan usia remaja bagi anak-anaknya dengan memberikan perhatian dan pendidikan yang sebaik-baiknya.
Berikut tiga sahabat remaja yang hebat di masa Rasulullah:
1. Mush’ab bin Umair
Ia seorang anak remaja berusia 18 tahun yang berwajah tampan, selalu tampil mewah dan menawan, berpakaian yang sangat mahal, selalu harum dengan berbagai parfum yang mahal.
Ia menjadi impian para gadis di masanya. Hidupnya selalu senang bergelimang dengan kemewahan dan sangat dimanjakan oleh orang tuanya. Namun secara diam-diam Mush’ab sering hadir di majlis Rasulullah di rumah Arqam bin Arqam hingga tersentuh hatinya dan memeluk ajaran Islam.
Ibunya yang musyrik sangat marah saat mengetahui Mush’ab sudah masuk Islam. Maka ibunya mengurung Mush’ab dan menyiksanya di dalam kamar agar dia meninggalkan Islam.
Namun Mush’ab tetap istiqamah dengan Islam sekalipun ibunya mogok makan berhari-hari untuk meluluhkan hatinya. Akhirnya Mush’ab diusir dari rumah orang tuanya. Setelah itu Mush’ab menjadi berubah penampilannya seperti orang miskin yang susah hidupnya, namun ia tetap istiqamah dan terus belajar tentang Islam kepada Rasulullah hingga suatu saat Rasulullah mengutusnya menjadi duta pertama dakwah ke Madinah untuk menyampaikan ajaran Islam.
Suatu saat Rasulullah diperintahkan Allah hijrah ke Madinah, Mush’ab telah berhasil dakwahnya kepada sejumlah keluarga sehingga ia dapat menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi hijrahnya Rasulullah ke Madinah.
Mush’ab ikut bergabung dalam perang uhud bersama Rasulullah. Ia membentengi Rasulullah dari serangan musuh sambil memegang bendera, namun tangannya diserang musuh hingga terputus, maka ia pindahkan bendera ke tangan yang satunya namun tangan itupun diserang pedang musuh hingga terputus pula, ia tetap gigih maka bendera dijepit oleh ketiaknya dan tiba-tiba ada musuh yang memanah dadanya hingga syahid. Saat itu kain kafannya hanya burdah dan rumput idzkhir.
2. ZAED BIN TSABIT
Zaed bin Tsabit adalah seorang anak yatim, ayahnya wafat dalam perang Bu’ats pada saat ia berusia 5 tahun. Ketika ia berusia 11 tahun Rasulullah datang berhijrah ke Madinah, maka Zaed dan keluarganya tahun 1 H masuk Islam. Kemudian Zaed tinggal bersama Rasululluah Shalallahu alaihi wa sallam.
Zaed bin Tsabit itu anak yang cerdas, rajin, sungguh-sungguh dan pekerja keras sehingga pada usia 11 tahun sudah hafal 16 atau 17 surat dari Alquran.
Zaed bin Tsabit bersama 7 anak remaja seusianya minta izin kpd Rasulullah untuk ikut perang Badar tapi ditolak oleh Rasulullah karena masih terlalu belia dan mereka minta izin lagi untuk ikut perang Uhud tapi ditolak pula. Setelah itu mereka dizinkan untuk ikut perang Khandak.
Zaed ditugaskan oleh Rasulullah untuk mempelajari bahasa Suryani dan bahasa Ibrani. Ternyata ia mampu mempelajari bahasa Suryani hanya 17 hari dan bahasa Ibrani hanya 15 hari.
Setelah itu ia ditigaskan untuk menjadi penerjemah Rasulullah untuk berdakwah dan berkirim surat kepada yahudi dan masrani juga kepada raja dan kaisar yang tidak berbahasa arab. Ia-pun ditugaskan Rasulullah menjadi penulis wahyu dan dia yang l paling menonjol dibandingkan 48 penulis wahyu yang lain.
Ketika terjadi perang Tabuk Zaed bin Tsabit ditugaskan oleh Rasulullah memegang bendera yang semula dipegang oleh Umaroh. Umaroh bertanya ya Rasulullah aku punya salah apa sehingga bendera itu engkau serahkan kepada Zaed.
Beliau bersabda :
“Alquran harus diutamakan, sedangkan Zaed hafalan Alqurannya lebih banyak daripada engkau”.
Dimasa khalifah Abu Bakar dan di masa khalifah Umar, Zaed bin Tsabit ditugaskan untuk mengumpulkan dan menulis ayat-ayat Alquran menjadi satu mushhaf.
Juga diangkat menjadi bendahara di zaman khalifah Abu Bakar dan diangkat menjadi khaifah sementara di zaman khalifah Umar dan khalifah Usman saat khalifah sedang menunaikan haji.
Sedangkan di zaman khalifah Usman, Zaed bin Tsabit ditugaskan untuk menjadi ketua tim kodifikasi Alquran dan pengurus baitul mal.
Zaed bin Tsabit dikenal sebagai ulama yang ahli dalam bidang fiqih, fatwa, faroidh ( ahli tentang warisan ) dan qiroah. Beliau wafat pada tahun 45 H dimasa pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan.
3. ZUBEIR BIN AWWAM
Zubeir bin Awwam adalah sepupu dari Rasulullah ( putra dari bibi beliau yaitu Shafiyyah binti Abdil Muthalib) dan ia juga keponakan ummul mukminin Khadijah (ayahnya adalah saudara dari Khadijah).
Zubeir masuk Islam saat usianya 15 tahun. Ia memiliki pribadi yang sangat istimewa yaitu berlimpah kekayaan dan banyak berderma dengan hartanya, berjiwa berani dan teguh terhadap kebenaran.
Ia termasuk perintis dakwah sejak dimulai di rumah Arqam bin Arqam. Ia setia kepada Rasulullah sehingga ia benar-benar menjadi pengawal dan pembela Rasulullah. Sehingga ia dikenal sebagai penghunus pedang pertama di jalan Allah.
Karena itu ia sangat dibenci oleh tokoh-tokoh kafir Quraisy bahkan pamannya sendiri yg mengintruksikan untuk menyiksanya digulung di dalam tikar dan dibakar agar dia meninggalkan ajaran Islam.
Namun Zubeir menolak dengan tegas dan berkata: ” Tidak, demi Allah Aku tidak akan meninggalkan Islam untuk selama-lamanya”.
Selain itu ia selalu setia bersama Rasulullah sehingga ikut serta dalam semua peperangan bersama beliau dan melaksanakan semua yang diintruksikan kepadanya.
Karena keistimewaan Zubeir maka Allah pernah mendatangkan Jibril di perang Badar dalam bentuk penampilan Zubeir untuk membantu kemenangan Rasulullah.
Banyak keistimewaan yang dimiliki oleh Zubeir sebagai sahabat remaja di masa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:
1. Menjadi shahabat Nabi sejak usia remaja.
2.Tergolong kelompok pertama yang masuk Islam.
3. Ia termasuk 10 orang yang dijanjikan Rasulullah masuk surga.
Hadits : “Thalhah dan Zubeir adalah tetanggaku di surga “.
4. Ia diakui oleh Rasulullah sebagai hawari. Hadits : ” Sesungguhnya setiap Nabi memiliki pengikut setia (hawari) dan hawariku adalah Zubeir”.
5. Salah seorang dari 6 sahabat yang ditunjuk Umar memilih Khalifah jika Umar wafat.
Ia terus istiqamah dalam Islam hingga ajalnya tiba disaat ia berusia 66 atau 67 tahun . Ia wafat karena dibunuh oleh Amer bin Jurmuz setelah terjadi perdamaian dalam fitnah perselisihan dengan Ali bin Abi Thalib.
Ali menangis mendengar Zubeir terbunuh dan saat pedang Zubeir dibawakan kepadanya ia menciumi pedang tersebut dan berkata: “Demi Allah pedang ini telah membuat pemiliknya mulia dan dekat dengan Rasulullah”.
Baca Juga: Memaknai Keluarga dari Ikatan Pernikahan
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak.Ustazah Aan juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Quran. Selain itu ustazah Aan Rohanah juga aktif mengisi Kajian Online terutama berkaitan dengan Pendidikan Keluarga dan Anak.
Bahkan di akhir tahun 2020, Ustazah Aan meluncurkan 4 seri buku Kiat Sukses Membangun Keluarga Sakinah dan Mendidik Anak Unggul.
[jwt]