ChanelMuslim.com- Perbuatan yang Merusak Pahala Puasa. Orang yang sedang berpuasa, juga lainnya, wajib atasnya untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat merusak pahala puasanya.
“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu (perkataan/perbuatan yang tidak berfaedah) dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa’.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Dengan demikian seseorang bisa saja menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenam matahari (waktu magrib).
Namun, perlu diperhatikan sabda Nabi Muhammad, “Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus” (H.R. Ath-Thabrani).
Dikutip dari buku Risalah Ramadhan Syaikh Al-Jarullah perbuatan yang merusak pahala puasa di antaranya,
Perbuatan dusta yang wajib untuk dijauhi adalah ghibah (menyebutkan kejelekan orang lain).
Perdusta atau berbohong, menyampaikan informasi yang tidak berdasarkan fakta sesungguhnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah menekankan,
“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta (tetapi justru) mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan (saat puasa)” (H.R. Bukhari 1903).
Kemudian gibah yang berlebihan atau mengada-ada akan menjadi fitnah. Bahkan, tingkat kerusakannya akan lebih buruk, karena di dalamnya terdapat tuduhan-tuduhan palsu atau sangkaan yang salah. Seperti halnya gibah, fitnah juga merusak pahala puasa.
Selain itu juga namimah (mengadu domba), laknat (mendoakan orang dijauhkan dari rahmat Allah), dan mencaci maki.
Hendaklah ia menjaga telinga, mata, lidah, dan perutnya dari perkataan yang haram, penglihatan yang haram, pendengaran yang haram, makan dan minum yang haram.[Ind/Wld].